Beranda Nasional DPD ILMI Dinilai Tak Bawa Dampak Positif bagi Petani Lebah dan Madu

DPD ILMI Dinilai Tak Bawa Dampak Positif bagi Petani Lebah dan Madu

189
0
Gambar: Sertifikat ILMI kosong tanpa nama Penerima.

IKNews, TAPTENG – Dunia perlebahan dan madu tidak habis-habisnya diperbincangkan bagi kalangan penggiat perlebahan, petani madu, dan pembolang lebah di bumi Tapteng.

Sejak terbentuknya DPD ILMI (Inspirator Lebah Madu Indonesia) Tapteng, terkesan tidak membawa dampak positif bagi kalangan peternak, pembolang, dan penggiat perlebahan di bumi Tapteng sejak hampir genap setahun yang lalu.

Sebagaimana hal tersebut disampaikan oleh RM (35) kepada IKNews (04/05/2023).

“Kalau dampak positifnya Saya rasa gak ada untuk peternak lebah dan madu di Tapteng, kalaupun ada itu hanya di kalangan petingginya saja tidak untuk peternak kecil dan pemula,” ujarnya.

Lebih lanjut pria beranak empat tersebut membeberkan kepada IKNews pernah ditunjuk sebagai sekretaris DPD ILMI TAPTENG

“Ya saat pembentukan DPD ILMI TAPTENG benar Saya yang ditunjuk sebagai Sekretaris, yang di ketuai oleh Goodlan Sitompul saat itu, hanya saja kejelasannya dan kegiatan yang membawa ke hal-hal positif tentunya untuk mendorong para petani lebah dan madu untuk lebih maju Saya rasa menurut hemat Saya gak ada sama sekali, malah pada saat pembentukan DPD ILMI Beberapa OTK mengintimidasi Saya yang belakangan Saya ketahui direkrut sebagai Anggota ILMI melalui ILMI REGIONAL SUMUT,” kata RM.

Tak sampai di situ, RM merasa DPD ILMI TAPTENG tidak profesional dalam perekrutan anggota ILMI. Bagaimana tidak dalam penuturannya mengatakan ada yang tidak hadir dalam pelatihan yang diselenggarakan ILMI REGIONAL SUMUT malah dapat Sertifikat sekaligus KTA (Kartu Tanda Anggota).

“Aneh memang dan terkesan tidak profesional yang tidak hadir pada saat pelatihan malah dapat Sertifikat ILMI yang dimana salah satu syarat untuk kepengurusan KTA dan jelas oknum tersebut tidak hadir pada acara pelatihan ketika itu, soalnya Saya sempat mengabadikan foto daftar hadir melalui telepon seluler di akhir acara jadi jelas Saya tau siapa saja yang hadir saat itu,” ungkapnya.

Di tempat terpisah Inisial ZZ yang hadir saat pelatihan budi daya lebah madu 4 Juni 2022 lalu yang diselenggarakan oleh ILMI REGIONAL SUMUT di Jl. Prof. Mr. M. Hazairin Kel. Sibuluan terpadu pada pembentukan DPD ILMI TAPTENG mengatakan kepada awak media (04/05/2023) untuk ikut pelatihan harus merogoh kocek Rp.100.000.

“Saya diundang untuk ikut pelatihan dengan biaya Rp.100.000 dan untuk melanjutkan kepengurusan KTA butuhkan biaya hingga ratusan ribu lagi, saat itu dapat sertifikat kosong tanpa nama, anehnya berselang beberapa bulan Saya diikutkan ke WAG ILMI tiba-tiba Saya ditendang keluar dari grup tanpa pemberitahuan padahal nama Saya juga ikut dalam struktur kepengurusan DPD ILMI Tapteng,” tutupnya.*

Reporter : Rahmat Suci

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini