Kondisi Irigasi Memprihatinkan, Komisi III DPRD Sulut Tinjau Langsung Wilayah Bolmong Raya

oleh -63 Dilihat
oleh
Kunjungan lapangan Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara Bendungan Poyowa Besar Kotamobagu Kamis 2 Oktober 2025. Foto : Kon/TN

IKNews, KOTAMOBAGU – Kerusakan infrastruktur irigasi di wilayah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya menjadi sorotan utama dalam kunjungan lapangan Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi para petani dan masyarakat untuk menyampaikan keluhan langsung terkait buruknya kondisi saluran irigasi yang berdampak pada produktivitas pertanian.

Salah satu keluhan datang dari tokoh masyarakat sekaligus Ketua NU Kotamobagu, Nasrun Koto. Ia menyoroti kondisi irigasi di kawasan Poyowa Besar, Kotamobagu Selatan, yang menurutnya sudah rusak parah. “Saluran air banyak yang sudah rusak, bahkan ada yang hilang. Irigasi utama sudah jebol-jebol, tidak ada perawatan lagi. Air tidak bisa mengalir dengan baik ke sawah,” ungkap Nasrun saat berdialog dengan anggota dewan di Rumah Kopi Korot. Meski banyak yang menyarankan untuk beralih ke tanaman nilam, Nasrun tetap memilih menanam padi. “Ini soal kebutuhan dasar masyarakat. Saya tetap bertahan dengan padi,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Sulut, Berty Kapoyos, menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan perbaikan infrastruktur pertanian, khususnya irigasi. “Kunjungan ini bukan kebetulan. Ini bagian dari tanggung jawab kami terhadap amanah rakyat. Sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menunjang ketahanan pangan,” ujar Berty.

Anggota Komisi III lainnya, Yongki Limen, menambahkan bahwa kondisi tujuh bendungan di wilayah Bolaang Mongondow yang menjadi kewenangan provinsi juga sangat memprihatinkan. “Semua bendungan itu butuh perbaikan. Ini soal nasib petani. Masyarakat di dapil kami sampai beli beras dari Dolog karena tidak bisa produksi maksimal,” tegasnya.

Mendampingi kegiatan ini, Kepala UPTD Wilayah 2 Bolmong Dinas PUPRD Provinsi Sulut, Ir. Lucky Sugeha, menegaskan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi kerusakan irigasi ke Kepala Dinas PUPRD dan berharap agar usulan rehabilitasi bisa menjadi prioritas dalam pelaksanaan program tahun depan. “Kami mencatat ada 7 daerah irigasi dan 12 ruas jalan provinsi yang perlu segera diperbaiki. Komitmen ini kami sampaikan dalam RDP bersama Komisi III,” jelas Sugeha.

Sebagai bentuk respons cepat, Komisi III DPRD langsung meninjau kondisi di Daerah Irigasi Moayat–Pawak. Sugeha mengapresiasi langkah tersebut sebagai bukti nyata sinergi antara lembaga legislatif dan teknis untuk mendukung ketahanan pangan di daerah.

Sementara itu, Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Koordinator Staf Khusus Wali Kota, Widy Mokoginta, turut menyambut positif kunjungan kerja ini, khususnya peninjauan langsung terhadap Bendungan Poyowa Besar yang juga mengalami kerusakan. “Bendungan ini vital untuk sistem irigasi. Kami sangat mengapresiasi kehadiran Komisi III yang sudah melihat langsung kondisi di lapangan,” kata Widy.

Ia juga mengaitkan upaya ini dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kedaulatan dan ketahanan pangan nasional. “Semua harus dimulai dari perbaikan infrastruktur pendukung seperti irigasi dan bendungan. Kami berharap ini segera ditindaklanjuti,” tambahnya. (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.