Dibunuh di Pagi Hari, Terungkap Lewat CCTV: Dendam Lama Berujung Tewas di Lorong Masjid

oleh -455 Dilihat
oleh
Petugas dari Polsek Tebing Tinggi saat melakukan olah TKP di Lorong Masjid Fatimah, RT 07, Kelurahan Tebing Tinggi, tempat ditemukannya jasad Dendy Sulistio Budi yang menjadi korban pembunuhan Jumat, 12 September 2025. Polisi berhasil mengungkap pelaku dalam hitungan jam. Foto : Dokumentasi Humas Polres Tanjab Barat

IKNews, JAMBI  – Jumat pagi yang biasanya tenang di Lorong Masjid Fatimah, RT 07, Kelurahan Tebing Tinggi, berubah mencekam. Seorang pria ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan luka tembak di tubuhnya. Korban, Dendy Sulistio Budi (42), warga setempat, menjadi korban pembunuhan sadis yang diduga dipicu dendam pribadi.

Jurnalis kami yang tiba di lokasi tak lama setelah kejadian menggambarkan suasana mencekam: garis polisi membentang, warga berkumpul di balik pagar, dan aroma kematian masih menyelimuti lorong sempit di belakang masjid itu.

Kapolsek Tebing Tinggi, IPDA Andi Ilham J., S.H., menyebut kasus ini berhasil diungkap berkat rekaman kamera pengawas dan keterangan warga sekitar. Dari CCTV yang berhasil dikumpulkan, terlihat sosok mencurigakan mengendarai motor Honda Mega Pro, mengenakan jaket hitam, sepatu bot kuning, topi, serta membawa senapan angin panjang.

“Gerak-geriknya mencurigakan. Dari hasil analisis video, pelaku terlihat bolak-balik di sekitar lokasi sebelum akhirnya suara tembakan terdengar oleh warga,” ujar IPDA Andi.

Tak butuh waktu lama, penyelidikan mengarah pada seorang pria berinisial JM (56), warga RT 15 Kelurahan Tebing Tinggi. Polisi yang menyambangi kediamannya menemukan bukti-bukti kuat: motor, sepatu bot, dan senapan angin yang identik dengan yang ada di rekaman. Jaket dan topi pelaku sempat berusaha dihilangkan dengan cara dibakar, namun jejaknya tak sepenuhnya hilang.

“Motifnya diduga kuat karena dendam lama. Korban dan pelaku pernah terlibat cekcok beberapa waktu lalu,” tambah Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, S.I.K., M.M.

JM akhirnya mengakui perbuatannya setelah diinterogasi. Ia kini mendekam di sel tahanan Polsek Tebing Tinggi, bersama sejumlah barang bukti yang berhasil disita petugas. Proses hukum terus bergulir, sementara keluarga korban menuntut keadilan.

Warga setempat masih tak percaya. “Baru kemarin masih ngobrol di warung, sekarang udah gak ada,” ujar salah satu tetangga korban dengan suara bergetar.

Kematian Dendy menjadi potret kelam konflik yang berakhir tragis. Sebuah lorong sempit yang biasanya menjadi jalan pulang warga kini menyimpan kisah berdarah yang tak mudah dilupakan. (Mg-01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.