Kotamobagu Siap Jadi Sentra Kakao Organik, Pasar Jepang Tunggu Konsistensi Petani

oleh -158 Dilihat
oleh
Wali Kota Kotamobagu, dr. Wenny Gaib, Sp.M., menegaskan pentingnya menjaga integritas dan kualitas kakao lokal saat menanggapi peluang ekspor kakao organik ke pasar Jepang saat melakukan kunjungan ke Perkebunan Kakao, Kecamatan Motoboi Besar, Kotamobagu 12 september 2025. Foto : Pixabay/Maliflac

IKNews, Kotamobagu – Kotamobagu kian diperhitungkan sebagai daerah penghasil kakao dengan potensi ekspor bernilai tinggi. Peluang ini terbuka setelah pasar Jepang menyatakan minat membeli kakao Kotamobagu, dengan syarat produk harus berstatus organik.

‎Wali Kota Kotamobagu, dr. Wenny Gaib, Sp.M., menegaskan bahwa masa depan kakao Kotamobagu sangat ditentukan oleh kejujuran dan kualitas. “Kalau organik, katakan organik. Kalau non-organik, sampaikan apa adanya. Orang Jepang tidak bisa ditipu. Sekali curang, nama kakao kita bisa rusak di mata dunia,” tegasnya.

‎Saat ini, sebagian besar kebun kakao di Kotamobagu masih non-organik. Namun, pemerintah daerah berkomitmen mengarahkan petani bertransformasi menuju sistem organik. Pasar Jepang bahkan telah membuka pintu untuk penandatanganan MoU pembelian kakao organik dari Kotamobagu, sementara peluang pasar Tiongkok masih menunggu kepastian.

‎Langkah strategis juga dilakukan melalui kerja sama Gadasera, gabungan lima daerah di Bolaang Mongondow Raya untuk memastikan kebun organik dan non-organik tidak tercampur. Kotamobagu akan menjadi salah satu penentu kualitas sebelum produk diekspor.

‎Tak hanya kakao, potensi Kotamobagu juga terlihat pada gula aren. Desa Moyag selama ini dikenal memproduksi gula aren yang dinilai cocok sebagai pemanis cokelat. PT Turkodom Indonesia bahkan menyatakan minat serius untuk mengembangkan produk tersebut bersama petani lokal.

‎Dengan arah kebijakan ini, Kotamobagu berpeluang besar meneguhkan diri sebagai sentra kakao organik Sulawesi. Jika konsistensi dijaga, petani bukan hanya mendapat harga lebih tinggi, tapi juga membawa nama Kotamobagu ke peta perdagangan kakao dunia. (Mg01) 

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.