IKNews, Kotamobagu – Dua penyakit menular yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberkulosis (TBC) tercatat masih mendominasi kasus kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Motoboi Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, sepanjang tahun 2025.
Kepala Puskesmas Motoboi Kecil, Ria Prasari Mokoagow, mengungkapkan bahwa berdasarkan data januari hingga Agustus 2025, pihaknya mencatat 24 kasus DBD dan 34 kasus TBC.
“Kedua penyakit ini masih menjadi fokus utama pelayanan kesehatan karena potensi penyebarannya cukup tinggi, terutama di lingkungan padat penduduk,” ujar Ria, Rabu (29/10/2025).
Ia menjelaskan, untuk menekan kasus DBD, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah 3M Plus. menguras, menutup, dan mengubur wadah air, serta menabur bubuk abate di tempat penampungan air.
“Kami juga minta masyarakat memastikan ventilasi rumah cukup baik, dan jika ada gejala seperti demam tinggi mendadak, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Kasus Rabies, HIV, dan Stunting Juga Jadi Perhatian
Selain DBD dan TBC, Puskesmas Motoboi Kecil juga mencatat sejumlah penyakit lain yang perlu diwaspadai.
Tercatat 14 warga sempat menjalani pemeriksaan rabies, namun seluruhnya dinyatakan negatif.
Untuk penyakit menular seksual, ditemukan dua kasus HIV, sementara tidak ditemukan kasus AIDS sepanjang tahun ini.
“Kami tetap melakukan edukasi tentang perilaku hidup sehat, termasuk pencegahan HIV dan rabies. Pemeriksaan serta sosialisasi terus kami lakukan di tingkat kelurahan dan sekolah,” jelas Ria.
Ia juga menyebutkan bahwa kasus stunting masih tercatat sebanyak 22 anak, dan angka tersebut belum mengalami peningkatan sejak tahun 2024.
“Kami berupaya agar angka stunting tidak bertambah dengan memperkuat edukasi gizi seimbang dan pola asuh sehat kepada keluarga,” ungkapnya.
Harapan Masyarakat: Fogging dan Edukasi Berkelanjutan
Warga di sekitar wilayah kerja puskesmas juga berharap upaya pencegahan penyakit dilakukan secara berkelanjutan.
Rizky Dama (32), warga Kelurahan Motoboi Kecil, menilai DBD kerap muncul setiap musim hujan.
“Setiap musim hujan memang rawan. Kadang genangan air di sekitar rumah jadi tempat nyamuk berkembang biak. Kami berharap ada fogging rutin dan penyuluhan agar warga lebih sadar menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Lina Mokodompit (45), warga Poyowa Kecil, menyoroti pentingnya perhatian terhadap penderita TBC.
“TBC ini sering kali tidak disadari. Banyak warga malu untuk berobat karena takut dikucilkan. Petugas puskesmas harus terus turun langsung memberi penjelasan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan kalau rutin berobat,” tuturnya.
Fokus Puskesmas: Pencegahan Lebih Utama
Puskesmas Motoboi Kecil memastikan upaya promotif dan preventif akan terus digencarkan melalui penyuluhan kesehatan, pemeriksaan rutin, serta kunjungan lapangan ke masyarakat.
“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah kelurahan, kader kesehatan, dan masyarakat agar penularan penyakit bisa dicegah sejak dini,” tegas Ria.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Kotamobagu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama melalui pencegahan penyakit menular dan perbaikan gizi keluarga. (Mg01)







