IKNews, TANJABBAR – Seorang bocah berusia 6 (enam) tahun warga RT. 002 Desa Bunga, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) ditemukan meninggal dunia akibat jatuh dari jembatan hingga ke dalam parit/sungai, Sabtu (2/3/2024).
Korban yang bernama Rabiyatul A (6) tersebut pulang dari sekolah menggunakan sepeda sendiri dan masih dalam keadaan lengkap memakai pakaian sekolah Tas dan sepatu dan sesaat dekat sampai kerumah kediaman nya , korban melewati jembatan kediaman rumahnya yang beralamat di Parit H.Yakub RT. 002 Desa Bunga Tanjung Kecamatan Betara.
Kemudian ia berjalan menyeberangi jembatan memakai sepeda, jembatan tersebut kayu nya patah akhirnya mengakibatkan korban terjatuh dan terpeleset hingga korban pun hanyut di dalam air parit beserta pakaiannya juga Peralatan sekolah. Disaat kejadian itu tidak ada masyarakat sekitar yang melihat korban terjatuh di jembatan tersebut.
Pada Pukul 11.30 Wib Orang tua Korban, An. Misriyana (Ibu), melihat Sepeda Korban didalam air ditepi parit dan tidak ada posisi korban saat itu dan akhirnya ibu korban Memanggil warga di Sekitar dekat Rumah untuk membantu mencari anaknya.
Dan kemudian pada pukul 12.30, orang tua korban dengan masyarakat sekitar menemukan korban yang sudah dalam keadaan tenggelam sejauh 350 M dari jembatan.
Sebelum ditemukan saudara Ali masyarakat dari Parit Yakub RT.002 warga Desa Bunga Tanjung tersebut, menjadi saksi pertama yang melihat tas korban yang mengapung di air, lalu diangkatnya ternyata itu adalah korban anak yang dicari tenggelam dalam keadaan Meninggal Dunia.
“Lalu korban langsung dibawa ke Kediaman rumahnya yang ber Alamat di Parit H.Yakub RT. 002 Desa Bunga Tanjung Kecamatan Betara,juga menurut Keterangan dari Orang Tua Korban dan Masyarakat sekitar korban tersebut dinyatakan telah meninggal dunia,” kata Ali.
Menanggapi kejadian ini, BKTM dan BABINSA setempat mengingatkan dan menegaskan kepada para orang tua agar selalu mewaspadai kegiatan anak.
“Terutama yang mempunyai anak kecil tolong di jaga di perhatikan anaknya jangan sampai kejadian ini terjadi lagi, waspada itu lebih baik untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan dan jangan sampai nantinya menyesal di kemudian hari,”tutup Babinsa.(*)
Reporter: M Junaidi
