INFOKINI.NEWS, KOTAMOBAGU – Memilih jadi sopir Becak Motor (Bentor) Hasna Murni Nur (48), warga Kelurahan Pobundayan, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, tampak tak kalah optimis, dibandingkan para penyedia jasa antar jemput ini, yang paling banyak didominasi oleh para lelaki. 

Tak jarang, sebutan Abang bentor acap kali melekat padanya, disematkan tanpa sengaja, oleh para penumpang.

Hasna mengaku sudah 3 tahun, memilih menjadi supir bentor sebagai profesinya.

“Iya, sudah lumayan lama, bagi saya menjadi supir bentor bukanlah sesuatu yang aneh, untuk seorang perempuan. Asal kan halal, tidak masalah,” kata Hasna.

Dalam sehari, ibu 4 orang anak ini,  mengaku bisa memperoleh ratusan rupiah, dari hasil mengemudikan bentor milik pribadinya.

“Paling kurang Rp 60.000, paling banyak sampai Rp 125.000 pokoknya bersih, sudah dipotong uang bensin Rp 70.000-an, tergantung rezeki, dan seberapa rajin kita berusaha,” ucap Hasna.

Kendala yang ditemui, lanjutnya, tidak terlalu berarti, hanya masalah teknis saja.

“Kalau pribadi tidak ada, suami juga sibuk di bengkel. Dan, tidak melarang saya. Paling kendalanya jalan berlobang, itu saja. Sama saja seperti kendala para sopir bentor lain,” ujar Hasna.

Sebelum menjadi supir bentor, Hasna mengatakan, pernah berjualan di kantin.

“Saya di kantin, hanya diupah Rp 50.000, sementara kalau di bentor, Rp 50.000 itu hanya didapat dalam 1 atau 2 jam saja. Ada perbedaaan besar. Saya merasa lebih merdeka saja, mengatur waktu sendiri,” jelas Hasna.

Selain itu, Hasna menerangkan, sangat terinspirasi dari pemimpin-pemimpin perempuan, yang berani bersaing memunjukan kemampuan diri.

“Presiden saja perempuan, kenapa sopir bentor tidak, saya memang sangat terinspirasi dengan perempuan tangguh, makanya saya tidak malu,” tegas Hasna.

Dirinya berharap, pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan para supir bentor.

“Kalau bisa, bentor ini jangan ditiadakan, jangan diganti dengan bus, kalau bentor bisa masuk lorong-lorong,” pungkas Hasna. 

Sementara Wanda Makalalag, salah seorang penumpang bentor milik Hasna, merasa nyaman.

“Nyaman saja, tidak takut. Soalnya, mba’ Hasna juga pelan-pelan dalam mengemudikan bentor,” singkatnya.

Tim Infokini News

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here