VIDEO VIRAL! Oknum Anggota DPRD di Gorontalo Sebut akan Rampok Uang Negara untuk Selingkuh, Mahasiswa Kecam Keras

oleh -22 Dilihat
Gambar: Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan pernyataan kontroversial Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang diduga mengaku akan "merampok" uang negara untuk bepergian bersama selingkuhan. Video ini ramai diperbincangkan sejak Jumat, 13 September 2025, dan menuai gelombang kecaman dari publik, termasuk mahasiswa Gorontalo di Makassar. Sumber Foto : Media sosial / Tangkapan layar video warganet.

IKNews, GORONTALO — Jagat media sosial diguncang oleh pernyataan kontroversial dari Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang terekam dalam sebuah video yang kini tersebar luas. Dalam rekaman tersebut, Wahyudin diduga secara terang-terangan mengaku akan menggunakan uang negara untuk bepergian ke Makassar bersama selingkuhannya, bahkan menyebutkan akan “merampok” dan menghabiskan dana publik.

Ucapan tersebut tak hanya mengundang kemarahan publik, tapi juga memicu reaksi keras dari kalangan mahasiswa Gorontalo yang saat ini berada di Makassar. Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Cabang Makassar, Dhiaz Rhomansyah Marsip R. Lumula, menyebut pernyataan Wahyudin sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat.

“Kami dari HPMIG Cabang Makassar mengecam keras pernyataan yang dilontarkan saudara Wahyudin Moridu. Itu bukan hanya tidak etis, tapi juga sangat memalukan. Seorang anggota dewan harusnya menjadi panutan, bukan mempermainkan uang rakyat,” tegas Dhiaz dalam keterangan yang disampaikan usai rapat internal organisasi.

Menurut Dhiaz, komentar seperti itu tak bisa dianggap sekadar bercanda atau lelucon politik. Di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan, pernyataan bernada sinis tentang penggunaan uang rakyat justru memperlihatkan rendahnya tanggung jawab moral dan politik seorang wakil rakyat.

Lebih jauh, HPMIG mendesak Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo untuk turun tangan. “Kami mendesak agar kasus ini ditindaklanjuti secara serius dan transparan. Jangan sampai publik kembali dikecewakan oleh impunitas terhadap perilaku tidak terpuji anggota dewan,” tambah Dhiaz.

HPMIG menyatakan akan terus mengawal kasus ini sebagai bentuk kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan. Mereka berharap momentum ini menjadi titik balik untuk memperkuat integritas dan akuntabilitas lembaga legislatif.

“Rakyat berhak tahu siapa yang benar-benar memperjuangkan nasib mereka, dan siapa yang hanya duduk di kursi dewan untuk kepentingan pribadi. Ini harus jadi pelajaran,” tutup Dhiaz.* (Mg-01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.