IKNews, TOUNA – Perizinan usaha yang kerap dianggap berbelit dan memusingkan mulai mendapat pembenahan serius di Kabupaten Tojo Una-Una. Bukan sekadar wacana, pemerintah setempat kini mengambil langkah konkret melalui pelatihan pengawasan perizinan berbasis risiko yang digelar pada Selasa, 5 Agustus 2025, di Hotel Mulia, Ampana.
Sebanyak 25 pelaku usaha dari berbagai sektor, mulai dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK), terlibat langsung dalam bimbingan teknis intensif ini. Tujuannya jelas: menyamakan pemahaman soal regulasi terbaru dan menciptakan sistem pengawasan perizinan yang tidak lagi menyulitkan, namun justru mendorong tumbuhnya iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan.
Wakil Bupati Tojo Una-Una dalam sambutannya tak berputar-putar. Ia menekankan bahwa sudah waktunya pelaku usaha tak lagi dipusingkan dengan tumpukan aturan yang tumpang tindih, sementara investasi jalan di tempat. “Kita ingin pelaku usaha fokus berkembang, bukan sibuk mengurus izin yang tidak selesai-selesai,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Marni Mangun, S.H. Menurutnya, sistem berbasis risiko ini bukan hanya soal efisiensi birokrasi, tapi strategi untuk menggaet kepercayaan investor.
“Kalau sistem kita transparan dan tidak rumit, pelaku usaha akan datang dengan sendirinya. Bukan malah lari karena trauma birokrasi,” ujarnya.
Yang menarik, pelatihan ini tidak hanya bicara teknis. Para peserta juga diajak memahami peran mereka sebagai mitra pembangunan ekonomi daerah. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci yang terus digarisbawahi.*
Peliput: Budi
