IKNews, PEKALONGAN – Ibu Suminah, seorang wanita berusia 80 tahun, tak pernah membayangkan hari-hari tuanya bisa berubah begitu berarti. Di usia senja, ia menghabiskan hari-hari sendirian di sebuah rumah yang sudah rapuh dan tak layak huni, terletak di Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Namun, kebahagiaan itu akhirnya datang pada Senin (13/1/2025), ketika rumahnya mulai dibedah dalam rangkaian program bedah rumah yang digagas oleh Polres Pekalongan.
Saat pertama kali mendengar kabar tersebut, Ibu Suminah hanya bisa terdiam, matanya berkaca-kaca menahan haru. Dia yang hidup sebatang kara, tanpa keluarga yang bisa mendampingi atau membantu, akhirnya mendapatkan secercah harapan.
Pembongkaran rumah yang sudah rapuh itu menjadi awal baru bagi Ibu Suminah, yang kini mulai melihat rumahnya dibangun kembali dengan pondasi yang kuat dan dinding yang lebih kokoh.
Dalam keterangannya di Mapolres Pekalongan pada Selasa (14/1/2025), Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto melalui Kasubsi Penmas Sihumas Iptu Suwarti menegaskan bahwa program bedah rumah ini adalah wujud nyata dari kepedulian Polres Pekalongan terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Ibu Suminah adalah sosok yang patut kita bantu. Di usianya yang sudah senja, beliau hidup sendiri di rumah yang tidak layak huni. Kami merasa beliau sangat layak menjadi prioritas dalam program ini,” kata Iptu Suwarti dengan penuh empati.
Proses bedah rumah dimulai dengan pembuatan pondasi, dan rencananya, rumah baru Ibu Suminah akan selesai dalam waktu 20 hari. “Bedah rumah ini bukan hanya sekadar perbaikan fisik. Ini adalah bentuk pembaruan harapan. Kami berharap rumah baru ini bisa memberikan kenyamanan bagi Ibu Suminah dalam menjalani hari-harinya yang lebih baik,” tambah Iptu Suwarti.
Program bedah rumah yang digagas oleh Polres Pekalongan ini mengingatkan kita semua akan pentingnya solidaritas dan kepedulian sosial.
Kehadiran Polri tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk berbagi kasih dan memberi solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah bukti bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja, bahkan dari pihak yang selama ini dikenal hanya berfokus pada tugas-tugas keamanan.
Kini, Ibu Suminah bisa menatap masa depan dengan lebih tenang, menikmati sisa umurnya di tempat yang lebih layak dan nyaman.
Rumah yang baru akan menjadi tempat bagi Ibu Suminah untuk merasakan kasih sayang, tidak hanya dari sesama warga, tetapi juga dari institusi yang peduli akan kehidupan mereka yang kurang beruntung.
Kisah Ibu Suminah adalah kisah tentang harapan yang tak pernah padam, tentang kebaikan yang datang dari tempat yang tak terduga. Dan yang paling penting, ini adalah kisah tentang bagaimana kita semua bisa saling membantu, saling berbagi, dan saling mencintai, dalam membangun kehidupan yang lebih baik bagi sesama. (**)