Misteri Hilangnya Elfangga di Laut Manado: Tenggelam atau Disembunyikan?

oleh -35 Dilihat
Gambar: keluarga korban saat melaporkan kasus hilangnya Elfangga Kalinggo ke Sat Polairud Polresta Manado, Kelurahan Sindulang, Kecamatan Tuminting, Jumat, 5 September 2025. Foto: Michael.

IKNews, MANADO – Hilangnya Elfangga Kalinggo, remaja 16 tahun asal Manado, Sulawesi Utara, bukan lagi sekadar musibah laut biasa. Kasus ini kini berkembang menjadi misteri yang mengundang tanya dan desakan keadilan dari pihak keluarga.

Elfangga dilaporkan jatuh dari perahu saat memancing di perairan Laut Tengah, Manado Tua, Rabu (13/8/2025). Namun hingga hampir sebulan pencarian oleh Basarnas, tubuhnya belum ditemukan. Sementara itu, keluarga justru mencium aroma janggal dari seluruh kejadian ini.

“Kami menduga ini bukan sekadar kecelakaan. Ada yang disembunyikan,” ungkap Siska Kalinggo, kakak korban, saat ditemui Jumat (5/9/2025).

Keluarga menilai keterangan para saksi yang berada di perahu bersama Elfangga saat kejadian sangat tidak konsisten. Salah satu kejanggalan mencolok adalah posisi duduk Elfangga saat “jatuh”.

Menurut kesaksian, korban terjatuh dan menghilang begitu saja. Namun, menurut Siska, Elfangga duduk di bagian depan perahu—area yang mudah terlihat dan diawasi.

“Adik saya bukan anak yang tak bisa berenang. Dia terbiasa mencari nafkah dengan memanah ikan. Kalau hanya jatuh, seharusnya bisa berenang ke perahu lagi,” kata Siska, dengan nada getir.

Kejanggalan lain: kepergian Elfangga ke laut dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga. Teman-temannya, yang saat itu berada satu perahu dengannya, disebut tidak pernah meminta izin kepada siapa pun dari pihak keluarga.
“Tiba-tiba kami diberitahu kalau dia hilang. Tidak ada kabar sebelumnya. Ini sangat tidak masuk akal,” lanjut Siska.

Merasa ada unsur kelalaian atau bahkan kesengajaan, keluarga melapor ke Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polresta Manado. Didampingi tim kuasa hukum—Frangky Rumengan, SH; Vianne Mamesah, SH; Rarung Tieneke Alberthin, SH; Mega Bagau; dan Pangemanan, SH—keluarga meminta penyelidikan menyeluruh dilakukan, bukan hanya pencarian jasad semata.

“Kami akan terus mengawal kasus ini. Polisi harus bertindak transparan dan profesional. Jangan sampai ini jadi satu lagi kasus remaja hilang yang dilupakan,” tegas Vianne Mamesah, salah satu pengacara keluarga.

Hingga berita ini ditulis, Tim Basarnas belum menemukan petunjuk baru, dan pihak kepolisian masih menyelidiki dengan memeriksa saksi-saksi di lapangan. Namun keluarga tak ingin kasus ini tenggelam bersama waktu.

Elfangga, remaja tangguh yang setiap hari membantu ekonomi keluarga dari laut, kini tinggal nama. Keluarganya masih menanti keajaiban, atau keadilan—mana yang datang lebih dulu.*

Peliput: Fikri

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.