IKNews, Kotamobagu – Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, S.H., dengan penuh semangat melepas ribuan peserta Karnaval Merah Putih pada Jumat pagi (18/8). Karnaval yang diikuti oleh anak-anak dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP di Kota Kotamobagu ini, menjadi bagian dari serangkaian kegiatan yang diadakan untuk merayakan momen bersejarah tersebut.
Dalam kesempatan ini, Wakil Wali Kota mengungkapkan bahwa Karnaval Merah Putih adalah wujud dari semangat nasionalisme yang dihayati oleh masyarakat Kotamobagu, khususnya generasi muda. “Karnaval Merah Putih pada pagi hari ini adalah rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78 di Kota Kotamobagu. Melalui karnaval ini, kita ingin mengajak semua elemen masyarakat, terutama generasi penerus, untuk merasakan dan merayakan semangat kebangsaan kita,” ujar Nayodo Koerniawan.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kapolres Kotamobagu, AKBP. Dasveri Abdi, S.I.K., Ketua Bhayangkari Polres Kotamobagu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kotamobagu, serta para Asisten, Pimpinan OPD, Camat Lurah, dan Sangadi se-Kota Kotamobagu. Selain itu, ribuan peserta karnaval yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan juga turut memeriahkan acara ini dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.
Kemeriahan Karnaval Merah Putih juga menjadi bentuk dukungan dan penghargaan terhadap nilai-nilai kebangsaan yang telah membimbing perjalanan Indonesia selama 78 tahun. Dengan partisipasi luas dari masyarakat, acara ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga momen penting untuk memupuk rasa cinta tanah air dan semangat persatuan.
Semangat nasionalisme yang terpancar dari Karnaval Merah Putih diharapkan dapat menginspirasi semua lapisan masyarakat Kotamobagu untuk terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, serta berkontribusi positif dalam memajukan daerah dan negara. Perayaan HUT RI ke-78 ini menjelma menjadi momen bersejarah yang sarat makna, mengingatkan bahwa semangat proklamasi masih tetap hidup dan bersemayam di hati setiap warga negara Indonesia.***
