IKNews, MINSEL – Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan kembali memperlihatkan keseriusan dalam menekan angka stunting melalui kerja lapangan yang semakin terstruktur dan melibatkan banyak pihak. Dalam serangkaian kegiatan yang berlangsung di 17 kecamatan, pemerintah daerah mengukuhkan Tim Pengendali GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) dan Pengurus GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) Tuama Keter Minsel, sekaligus menggelar mini lokakarya percepatan penurunan stunting.

Pantauan wartawan di sejumlah titik kegiatan memperlihatkan bagaimana program-program ini tidak hanya berhenti pada tataran konsep, tetapi diterjemahkan langsung menjadi gerakan masyarakat. Sejumlah perangkat daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga tokoh masyarakat terlihat aktif berdiskusi dan menyusun strategi intervensi yang lebih menyentuh pada keluarga sasaran.

Program GENTING, misalnya, diarahkan untuk memastikan anak-anak berisiko stunting memperoleh pendampingan gizi yang memadai melalui peran orang tua asuh yang berasal dari unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sementara GATI hadir untuk memperkuat peran ayah dalam pola pengasuhan serta pemenuhan kebutuhan gizi keluarga — aspek yang sering kali luput dari perhatian dalam upaya pencegahan stunting.

Kebijakan ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dan diterjemahkan lebih teknis melalui Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 14 Tahun 2023 mengenai peran desa dalam pencegahan stunting. Data SSGI dan SKI mencatat bahwa tren prevalensi stunting di Minsel masih fluktuatif, berada pada 24,2% tahun 2021 dan naik menjadi 28,1% pada 2022 hingga 2024. Lonjakan ini menjadi alarm serius yang mendorong Pemkab Minsel memperkuat langkah intervensi spesifik dan sensitif.

Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar, S.H., dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa stunting bukan persoalan kesehatan semata, melainkan isu pembangunan manusia yang menentukan kualitas generasi masa depan. Karena itu, ia menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor serta pelibatan masyarakat secara luas.

“Penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja. Ini tanggung jawab bersama. Dengan komitmen dan keterlibatan semua pihak, kami optimistis angka stunting di Minsel akan terus menurun,” ujar Bupati Wongkar.

Melalui penguatan program GENTING, GATI, dan rangkaian lokakarya yang menyasar langsung akar persoalan, Pemkab Minahasa Selatan menegaskan komitmennya untuk menghadirkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif. Upaya terpadu ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pembangunan manusia di daerah.* (Mg02)














