Beranda Terkini Pemerintahan Abdi Rakyat

Pemerintahan Abdi Rakyat

22
0
Gambar: Sofyan Atsauri Modeong .

IKNews, OPINI – Berulang kali kita mendengar para orator dan politisi mengatakan bahwa, sejatinya demokrasi itu adalah sebuah proses pemilihan pemimpin “dari rakyat untuk rakyat.” Tapi pada rilnya suara rakyat mudah di beli.

Ada banyak masyarakat kita yang masih menganggap juali beli suara ini sebagai sesuatu yang mudah dan tidak memiliki konsekuensi apa-apa dikemudian hari. Padahal kalau kita mau teliti melihat lebih dalam lagi, maka akan kita temui berbagai macam ketimpangan sosial dan politik yang akan terjadi sesudah itu. Dan tentu yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat itu sendiri.

Di tulisan saya yang lain, saya pernah mengatakan pentingnya keterlibatan masyarakat lebih dalam lagi pada proses demokrasi kita. Tidak hanya sebagai pemilik hak suara atau suatu komunitas yang mudah di mobilisasi untuk mengikuti kampanye, namun lebih daripada sekedar itu.

Masyarakat harus benar menjadi bagian penting dari demokrasi kita. Posisinya harusnya bisa memastikan bahwa ia mampu melahirkan pemimpin dari rahimnya sendiri dengan proses yang halal dan jelas!. Olehnya ia harus terlibat lebih dalam lagi.

Jika perannya jelas, maka apa yang Gusdur katakan, “Sadar bahwa pemerintahan kita nantinya pemerintahan pilihan rakyat, maka mau tidak mau, pemerintah akan benar-benar memberikan perhatian sebesar-besarnya kepada rakyat. Ini bisa terjadi karena mereka berharap dalam pemilu selanjutnya mereka kembali mendapatkan dukungan dari rakyat. Sehingga bisa kembali memimpin negara ini.

Kalau ini bisa terwujud maka pemerintah akan benar-benar menjadi abdi masyarakat. Mereka akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat, bahkan apa pun yang mereka miliki, jika dibutuhkan rakyat, akan mereka korbankan.”

Pemerintahan pilihan rakyat adalah pemerintahan yang benar-benar lahir dari rahim rakyat yang suci. Bukan dari haramjadah oligarki atau pemilik modal.

Pertanyaan nya seberapa jauh anda mengenal calon anda? Seberapa jauh anda mengetahui kemampuan calon anda? Seberapa cinta ia kepada anda sebagai rakyat?.

Saya melihat OSKAR Manoppo adalah pemimpin yang benar-benar lahir dari rahim sucinya rakyat. Ia begitu mencintai dan dicintai oleh Rakyat. Saya termasuk orang yang tidak buru-buru menjatuhkan pilihan kepadanya, saya berusaha untuk mempelajari segala hal yang terkait dengannya termasuk kemampuan kepemimpinan nya dan kedekatannya dengan rakyat yang benar-benar lahir dari karakter nya yang asli, bukan di buat-buat. Karena ketulusan nya itu saya pernah menyaksikan masyarakat yang begitu antusias dan tulus mencintai dan menyambut nya. Bahkan semua kampanye yang beliau hadiri adalah biaya sukarela masyarakat. Bahkan ada yang datang membawa satu dua dus air mineral, rokok, uang, bahkan mereka menghadiri disetiap kampanye nya datang dengan biaya sendiri.

Bagi sebagian orang atau rival politik nya melihat ini sebagai sesuatu yang aneh bahkan ada yang bilang itu rekayasa atau memandang sesuatu yang memalukan. Tapi tidak demikian bagi mereka yang memiliki otak yang masih waras.

Demokrasi kita harus murah, agar generasi kita dikemudian hari punya peluang yang sama untuk berkontribusi pada bangsa ini, kendati mereka tidak memiliki modal finansial yang banyak. Caranya adalah keterlibatan masyarakat yang semakin dalam. Sehingga pemimpin yang akan terpilih benar-benar pemimpin yang menjadi “Babu” Masyarakat, sama dengan apa yang di harapkan oleh Gusdur di atas. Bukan babu pemilik modal. Apa lagi kalau kita mau kepo soal mahar politik yang meliaran itu, biaya mobilisasi massa, dan biaya serangan fajar. Rasa-rasanya tidak masuk akal jika dibandingkan dengan gaji Bupati atau wakil bupati yang hanya -+5JuTaan itu.

Anda tidak usa tanya dari mana dana-dana itu, saya yakin anda juga sudah tahu, kalau belum tahu cari tahu sendiri. Itu sangat mudah.

Pemimpin atau pemerintahan yang terlahir dari proses politik haramjadah itu biasanya akan cenderung apatis terhadap kepentingan Rakyat. Logika dagang akan terjadi, mengembalikan uang pinjaman sudah pasti. Dan hal-hal lainnya. Tentu semua itu tidak cukup dengan gajinya. Olehnya masyarakat harus benar-benar menjadi bagian penting dari perbaikan dan pendewasaan demokrasi kita.*

Penulis: Sofyan Atsauri Modeong

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini