Bolsel Masih Akrab dengan Kemiskinan

IKNews, BOLSEL – Angka kemiskinan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) pada akhir 2023, menunjukan persentase yang cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), daerah yang dipimpin Bupati Iskandar Kamaru ini tertinggi ke dua di wilayah Bolmong Raya (BMR) setelah kabupaten Bolmong.

Angka kemiskinan Bolsel sempat turun dari 8,63% pada 2021 menjadi 8,10% pada 2022. Namun kembali naik menjadi 8,28% pada 2023.

Data tersebut mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Bolsel stagnan sejak 2021 hingga 2023.

Meski demikian, Bolsel masih berada di bawah satu Tingkat dari Kabupaten Bolaang Mongondow, dengan angka kemiskinan yang semula 19,08% pada 2021 turun menjadi 17,96% pada 2022, namun kembali naik menjadi 19,02% pada 2023.

Sementara itu untuk daerah lainnya di Bolmong Raya yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, sesuai data BPS Sulut, angka kemiskinannya turun dari 6,53% pada 2021 menjadi 6,01% pada 2022, namun kembali naik menjadi 6,55% pada 2023.

Kemudian ada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang menunjukkan stagnasi dengan angka kemiskinan yang tetap di angka 4,32% pada 2022 dan 2023, meskipun sedikit turun dari 4,47% pada 2021.

Yang terakhir adalah Kota Kotamobagu, meskipun menunjukkan tren penurunan yang konsisten, dengan angka kemiskinan turun dari 7,56% pada 2021 menjadi 6,94% pada 2022 dan 6,82% pada 2023, tidak cukup untuk mengimbangi stagnasi di daerah lain.

Fenomena ini memicu berbagai pertanyaan dan kritik dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan efektivitas program pemerintah dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi kemiskinan.

Masyarakat menuntut transparansi dan tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk memastikan bahwa program-program pengentasan kemiskinan benar-benar memberikan dampak yang signifikan.

Reporter: Gie