Pengembangan Wisata Desa Darunu Didorong Lewat Kolaborasi dan Inovasi Lokal

oleh -201 Dilihat
Gambar: Wakil Bupati Minahasa Utara, Kevin Wiliam Lotulung, SH, MH, berdialog dengan masyarakat di kawasan wisata mangrove Desa Darunu, Kecamatan Wori, Rabu, 1 Oktober 2025. Kunjungan ini mendorong kolaborasi warga dan pemerintah dalam mengembangkan desa wisata berbasis alam dan literasi. Foto: Den/IKN.

IKNews, MINUT — Desa Darunu di Kecamatan Wori semakin menunjukkan potensinya sebagai desa wisata berbasis alam dan literasi. Dalam kunjungan kerjanya, Wakil Bupati Minahasa Utara, Kevin Wiliam Lotulung, SH, MH, menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan destinasi wisata dan inovasi lokal yang digagas masyarakat setempat.

Mengunjungi langsung kawasan wisata mangrove yang menjadi ikon Desa Darunu, Kevin duduk berdialog bersama pemerintah desa dan warga. Ia mendengarkan berbagai masukan serta mendorong kolaborasi aktif antara masyarakat dan pemerintah dalam memajukan Darunu sebagai desa wisata unggulan.

“Darunu memiliki kekuatan alam dan budaya yang luar biasa. Perpustakaan terapung yang dikelilingi mangrove ini bahkan berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi. Ini bukti bahwa desa ini punya daya tarik yang bisa dibawa sampai mancanegara,” ujar Kevin Lotulung.

Tak hanya dikenal karena lanskap mangrove yang memukau, Desa Darunu juga menghadirkan pengalaman unik bagi wisatawan lewat inovasi kuliner lokal seperti keripik mangrove — makanan ringan khas dengan cita rasa gurih yang disukai pengunjung, termasuk Wakil Bupati sendiri.

“Baru kali ini saya mencicipi keripik mangrove. Rasanya enak dan unik. Masyarakat Minahasa Utara memang kreatif, dari kopi Saguer kemarin sampai keripik mangrove hari ini,” ucap Kevin sambil tersenyum.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui sinergi antara Dinas Pariwisata dan Dinas Perpustakaan akan terus mendukung program-program strategis yang dikembangkan masyarakat desa. Wakil Bupati menegaskan bahwa kemajuan desa tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga inovasi lokal dan keterlibatan warga.

Sementara itu, Hukum Tua Desa Darunu, Jakobus, menjelaskan bahwa perpustakaan terapung di desa mereka telah menjadi bagian dari kurikulum mingguan bagi siswa SD dan SMP. “Setiap minggu, ada jadwal belajar dan membaca di perpustakaan ini. Ini jadi salah satu cara kami membangun budaya literasi sejak dini,” katanya.* (Mg-01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.