IKNews, BOLMONG — Jelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melaunching program bantuan sosial (Bansos) dengan tajuk Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), bertempat di Desa Ibolian, tepatnya di Kantor Kecamatan Dumoga Tengah, Kamis (13/04/2023) siang tadi.
Diketahui, kegiiatan tersebut dirangkaikan dengan penyerahan bantuan berupa beras kepada 19.353,- Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diserhakan langsung Penjabat (Pj) Bupati Bolmong, Ir Limi Mokodompit MM.
Limi Mokodompit, dihadapan warga penerima bantuan, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan undang-undang ayat 18 tahun 2012 tentang pangan yang tertuang didalamnya yaitu mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan pemerintah, memantapkan kedaulatan pangan nasional, dengan diantaranya CPP tersebut.
“Ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan atas ketersediaan pangan maupun gejolak harga atau keadaan darurat bencana,” kata Limi.
Sehingga itu, kata Limi, pemerintah dipandang perlu memberikan jaminan atas ketersediaan pangan.
“Terutama bagi masyarakat yang berpendapatan rendah dengan tujuan agar masyarakat penerima manfaat memiliki akses pangan melalui pemberian bantuan pangan yang bersumber dari cadangan pangan pemerintah,” ucap Limi saat menyampaikan sambutannya.
Ia berharap, para penerima manfaat ini, bisa benar-benar didata dengan baik terutama masyarakat yang berhak menerima.
“Jadi, sasaran bantuan pemerintah yakni, mereka yang berhak menerimanya,” jelasnya.
Limi menjelaskan, tujuan dari penyaluran bantuan CPP ini, tak lain untuk mengurangi beban masyarakat. Khususnya yang ada di Kabupaten Bolmong.
Apa lagi, kata Limi, di beberapa negara lagi krisis pangan. Namun, kita harus bersyukur Bolmong hingga hari memiliki ketersedia dan terjaga pangannya.
“Harus disyukuri, ketersediaan Sumber Daya Alam terutama di Kabupaten Bolmong melimpah ruah, Jadi kita nyaris tidak akan terjadi kelangkaan pangan,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat, untuk bisa manfaatkan lahan tidur dalam menanam.
“Ini bertujuan agar krisis pangan di Kabupaten Bolmong jauh dari kata kehidupan kita,” harap Limi.
Sementara untuk Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dirinya menekannkan agar memberikan perhatian penuh kepada pendamping, serta mengawasi kualitas beras yang disalurkan oleh Bulog.
Tak hanya itu, tapi harus juga melaporkan sejauh mana progres penyalurannya.
“Contohnya seperti bantuan yang diserahkan hari ini, yakni beras medium tetapi kualitasnya premium. Itu pesan saya, jadi tolong berikan beras yang benar-benar bagus,” pinta Limi.
Selain itu untuk Dinas Sosial (Dinsos) untuk bisa memperhatikan dan melakukan pengecekan kembali kepada masyarakat yang datanya tidak ditemukan, tetapi masyarakat tersebut terdaftar kepada penerima manfaat.
“Ini harus dilakukan agar lebih memudahkan lagi mendistribusikan kepada 19.353 penerima manfaat, dan ini terbanyak se-Sulut, karena penerima beras terbesar itu di Bolmong,” jelas Limi.
Tak lupa juga, Limi juga meminta kepada Sub Direktur Perum Bulog Bolmong, agar dapat menyedikan cadangan beras berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan jangan sampai terjadi kekurangan stok beras.
“Saya minta Bulog agar terus menjaga ketersediaan pangan ini sampai Idul Fitri 1444 Hijriah. Jangan sampai terjadi kelangkaan di pasaran dan jangan sampai ada lonjakan harga. Ingat ini pesan saya,”tegasnya.
“Sekalilagi, saya minta bantuan ini dilaksanakan dan tidak membebani penerima manfaat, termasuk menghindari adanya pungutan atau potongan,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, ia meminta kepada seluruh masyarakat terlebih para penerima manfaat, untuk bisa laporkan kepada dirinya, jika bantuan yang diterima tidak sesuai.
“Lapor ke saya, jika mulai dari segi jumlah maupun kualitas tak sesuai yang diterima,” tegasnya kembali.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP-PKK Bolmong Iryanti Suleha Mokodompit Uswanas, Dandim 1303/BM Letkol Inf Topan Angker, Ketua PN Kotamobagu Junita Beatrix Ma’i, Kapolres Bolmong, Kajari Kotamobagu, Bulog, Asisten II Pemkab Bolmong, serta pimpinan OPD dan Masyarakat setempat.
Reporter: Matt Nasaru/Advetorial