IKNEWS, BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah meluncurkan program pemerintah Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang bertujuan untuk mengatasi Desa Stunting di Wilayah Kabupaten Buton Tengah bertempat di Gedung Kesenian, kecamatan Lakudo , Kabupaten Buton Tengah.
Program Kampung KB ini di luncurkan langsung oleh PJ Bupati Buton Tengah Andi Muhammad Yusuf dan Kepala Dinas PPKB Abidin, S.Pd., M.Si. Senin (23/10/2023)
“Dengan pelaksanaan kegiatan pencanangan Kampung KB ini seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan agar berperan aktif, kedepannya dapat mencapai target penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buton Tengah ini dapat tercapai,” ujar Andi Muhammad Yusuf dalam sambutanya.
PJ Bupati Buton Tengah Andi Muhammad Yusuf menerangkan, Tujuan dari Kampung KB ini untuk mengupayakan desa yang telah ditetapkan dapat memperoleh kemajuan baik dalam indikator program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta kesehatan, juga program-program pembangunan terkait dari pemerintah.
“Kampung KB merupakan miniatur dari upaya untuk membantu keluarga di dalam perencanaan kehidupan berkeluarganya, meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan membantu masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan melalui fasilitasi, pemberdayaan dan pembinaan dari aparatur pemerintah,” ungkapnya.
Pembentukan Kampung KB merupakan program dari Pemerintah Pusat guna membantu masyarakat terutama di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal dan terpencil khususnya daerah yang tidak memiliki akses fasilitas kesehatan sehingga wilayah tersebut terdampak stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Dengan adanya Kampung KB, bukan hanya BKKB dan OPD KB saja yang terlibat, namun semua OPD, lintas sektor dan organisasi masyarakat. Kampung KB harus diselenggarakan bersama-sama secara sinergis dan terpadu,” ujarnya
Program kampung KB merupakan salah satu realisasi dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan indikator pencapaian program pembangunan kelurga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
Salah satu permasalahan yang menjadi fokus negara saat ini adalah tingginya Prevalensi stunting anak balita dan kampung KB merupakan tempat dalam melaksanakan konvergensi percepatan penurunan stunting tersebut.
“Kabupaten Buton Tengah adalah salah satu kabupaten di provinsi Sultra yang turut mengambil bagian dalam pelaksanaan kegiatan program kampung KB ini”,ungkapnya.
Ditambahkan, pada awal tahun 2023, Pemkab Buton Tengah telah membentuk 46 kampung KB baru yang tersebar di 7 Kecamatan, hari ini kita akan launching. Untuk memenuhi target, awal tahun 2024 nanti, akan dibentuk lagi 24 kampung KB baru sehingga pada akhir tahun 2024 nanti semua desa dan kelurahan yang berjumlah 67 desa dan 10 kelurahan telah menjadi kampung KB.
Dapur sehat atasi stunting (Dashat) di kampung KB merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui sumber daya lokal yang dipadukan dengan sumber daya/konstribusi kemitraan lainnya.
Rumah data kependudukan (Rumah Dataku) merupakan kelempok kegiatan masyarakat yang melaksanakan kegiatan pengumpulan data, verifikasi, analisis, penyajian serta pemanfaatan data kependudukan dan keluarga serta pembangunan ditingkat desa dan kelurahan.
Pengelolaan rumah dataku akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi kependudukan bagi pembangunan.
Alhamdulilah berkat kerja-kerja kita dalam upaya percepatan penurunan stunting di Buton Tengah mendapat dana insentif Fiskat, dana ini akan digunakan dalam kegiatan percepatan penurunan stunting yang langsung ke masyarakat, salah satunnya untuk mendanai kegiatan Dashat dari dana DAK 2023.
“Kami menitip harapan kepada camat, lurah, kepala desa, dan tim penggerak PKK untuk mengawal dan melaksanakan kegiatan Dashat ini di desa dan kelurahannya. Pastkan bahwa program ini tepat sasaran, yaitu kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, yang merupakan keluarga beresiko stunting di wilayahnya. Optimalkan penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas yang sudah terbentuk dengan gotong royong yang dilakukan lintas sektor terkait”,tutupnya.
Muhammad Shabuur