IKNews, LANGKAT – Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Langkat menghadapi tantangan besar. Meskipun baru saja diluncurkan 51 unit RTLH di Desa Kwala Gebang, angka total rumah yang memerlukan perbaikan masih sangat tinggi, mencapai hampir 19.000 unit. Hal ini menunjukkan besarnya jurang kemiskinan yang masih harus dijembatani.
Pemerhati sosial dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Ratna Sari, menyoroti bahwa renovasi RTLH harus disertai dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat agar warga tidak kembali hidup dalam kondisi tidak layak setelah renovasi. “Rumah layak harus disertai dengan peningkatan kesejahteraan, bukan sekadar bangunan fisik,” katanya.
Sementara itu, warga Desa Kwala Gebang mengungkapkan harapannya agar renovasi rumah juga menyentuh aspek lingkungan sekitar, seperti akses air bersih dan sanitasi yang memadai. “Kami ingin rumah baru yang nyaman dan sehat, bukan hanya sekedar rumah berdinding dan beratap,” ungkap seorang warga.* (Mg-02)