Turnamen Bola U-14 di Asahan: Saat Politik Menyentuh Rumput Hijau

oleh -11 Dilihat
Gambar: Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar melakukan tendangan pertama sebagai tanda dibukanya Turnamen Sepak Bola U-14 HUT PAN di Stadion Mutiara, Minggu, 24 Agustus 2025. | Foto: Doni/TN.

IKNews, ASAHAN – Di tengah panasnya atmosfer politik menjelang Pilkada serentak tahun depan, ada yang berbeda di Stadion Mutiara, Asahan. Alih-alih orasi politik, yang terdengar justru sorakan riuh penonton dan deru sepatu para pemain muda yang mengejar bola.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-27 Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, digelar Turnamen Sepak Bola U-14 yang resmi dibuka oleh Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, pada Minggu (24/8).

Namun jangan buru-buru menyimpulkan ini sebagai “turnamen politis.” Karena yang tampil di lapangan bukan elite partai, melainkan anak-anak usia 14 tahun dari 14 tim berbeda, yang datang dari berbagai kecamatan di Asahan dan kabupaten sekitar. Di tengah era gadget dan minimnya ruang bermain, ajang ini menjadi panggung penting bagi bakat muda di dunia sepak bola lokal.

“Ini bukan soal partai atau politik, ini tentang ruang bagi anak-anak kita untuk tumbuh lewat olahraga,” kata Bupati Taufik, usai melakukan tendangan pertama sebagai simbol pembukaan turnamen.

Turnamen ini menjadi menarik karena diselenggarakan oleh partai politik, sesuatu yang masih jarang terjadi — bahkan Ketua KONI Asahan, Harris ST, mengaku baru kali ini melihat partai politik langsung menginisiasi ajang olahraga usia dini.

“Semoga partai lain bisa meniru. Ini bukan sekadar perayaan ulang tahun partai, tapi kontribusi nyata untuk masa depan olahraga Asahan,” ujar Harris.

Pertandingan perdana mempertemukan Hesla FC (Kecamatan Air Baru) melawan PSBD, disusul laga pembuka resmi antara Persema Sei Mangke dan Bakrie Asahan. Semua pertandingan akan digelar di tiga lokasi berbeda dan berlangsung hingga 1 September 2025.

Di balik semua itu, turnamen ini menyisakan harapan: bahwa politik bisa menyatu dengan akar rumput — dalam arti yang sesungguhnya. Bukan sekadar alat kekuasaan, tapi bisa menjadi kendaraan untuk menyalurkan energi positif, terutama bagi generasi muda. (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.