IKNews, ASAHAN – Sejak beberapa pekan terakhir, upaya wartawan untuk menemui Kepala SMA Negeri 1 Simpang Empat, Wicaksono, terkait proyek revitalisasi senilai miliaran rupiah, menemui jalan buntu. Setiap kali dijadwalkan wawancara, Kepala Sekolah tersebut selalu tidak berada di lokasi atau menghindar, meninggalkan guru dan staf sekolah memberikan jawaban singkat tanpa kepastian.
Senin (24/11/2025), situasi semakin mencurigakan. Pada hari itu, sekolah sedang menggelar pentas seni yang dihadiri oleh ratusan siswa dan orang tua. Namun, sosok Wicaksono tidak tampak di tengah acara. Saat dikonfirmasi langsung, guru dan petugas piket hanya menjawab singkat, “Sedang keluar, Pak.”
Upaya konfirmasi melalui telepon dan pesan WhatsApp juga menemui jalan buntu. Panggilan telepon tidak diangkat, pesan WhatsApp tidak dibalas, bahkan nomor wartawan yang bersangkutan diblokir. Sikap menghindar ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan orang tua dan masyarakat tentang transparansi proyek revitalisasi sekolah yang dibiayai dana miliaran rupiah.
Lebih lanjut, beberapa sumber di dalam sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya, menyampaikan adanya dugaan pungutan liar (pungli) terhadap siswa dengan modus uang SPP. Dugaan ini menambah daftar kecurigaan publik terhadap manajemen sekolah yang dipimpin Wicaksono.
Sejumlah warga menilai bahwa ketidakhadiran Kepala Sekolah di tengah kegiatan penting serta penghindaran konfirmasi media bukan hanya soal etika komunikasi, tapi juga berpotensi menutupi praktik yang merugikan publik.
Hingga berita ini diturunkan, Wicaksono masih belum memberikan klarifikasi terkait dugaan kecurangan proyek dan pungli yang tengah ramai diperbincangkan. Wartawan akan terus memantau dan menelusuri setiap bukti untuk memastikan fakta di lapangan.* (Mg02)
