IKNews, MUBA – Kebakaran sumur minyak ilegal kembali terjadi di lahan Hindoli, Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Insiden yang terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 05:30 WIB, ini semakin memprihatinkan karena diduga melibatkan oknum aparat penegak hukum (APH) sebagai pemilik sumur minyak ilegal tersebut.
Informasi yang dihimpun oleh awak media dari masyarakat setempat, yang memilih untuk tetap anonim, menyebutkan bahwa sumur yang terbakar tersebut diduga milik oknum anggota Polsek Sekayu, yang diidentifikasi dengan inisial (RB).
Meski begitu, hingga kini, penyebab pasti kebakaran sumur minyak ilegal tersebut masih belum diketahui, dan pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden ini.
Menanggapi kejadian tersebut, awak media berusaha mengkonfirmasi Kapolsek Keluang, AKP Yohan Wiranata SH, yang hanya memberikan jawaban singkat, “Ok sabar yo.”
Sementara itu, upaya konfirmasi lebih lanjut dilakukan kepada Kanit Reskrim Polsek Keluang, IPTU Dohan Yoanda Prima, melalui pesan WhatsApp, namun ia tidak memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.
Kegiatan pengeboran minyak ilegal sendiri jelas melanggar Pasal 52 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang mengatur bahwa eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi harus dilakukan dengan kontrak kerja sama yang sah dan prosedural.
Seiring dengan berkembangnya isu ini, banyak pihak yang berharap agar aparat kepolisian, terutama Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, dan Kapolres Musi Banyuasin AKBP Listiyono Dwi Nugroho, segera mengambil tindakan tegas terhadap aparat yang diduga terlibat, serta menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
Kebakaran sumur minyak ilegal ini bukan hanya mencoreng citra aparat, tetapi juga menambah daftar panjang masalah lingkungan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh aktivitas ilo (Tim)
