Kolintang Mendunia, Sulut Terima Sertifikat UNESCO di Jakarta

oleh -59 Dilihat
Gambar: Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus menerima Sertifikat Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk Kolintang di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025. (Foto : Syil/IKN).

IKNews, SULUT – Museum Nasional Jakarta tampak lebih hidup dari biasanya, Selasa (2/12/2025). Suara langkah para seniman dan pelaku budaya bercampur dengan percakapan hangat sebelum acara dimulai. Di tengah suasana itu, Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, S.E., berdiri dengan raut bangga saat menerima Sertifikat Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk Kolintang—momen yang menandai babak baru bagi musik kayu khas Minahasa tersebut.

Penyerahan sertifikat dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah Thahjani Dwirini Retno Astuti, SS., MPhil. Selain Kolintang, pada kesempatan yang sama UNESCO juga menyerahkan sertifikat untuk Reog Ponorogo dan Kebaya, menandai kuatnya posisi budaya Indonesia di peta warisan dunia.

Sejumlah tamu hadir memberi warna pada seremoni ini, mulai dari perwakilan Arsip Nasional RI, Kementerian Luar Negeri, pejabat Kementerian Kebudayaan, PINKAN Indonesia, hingga komunitas budaya dan para seniman yang selama ini menghidupi tradisi tersebut. Dari Sulawesi Utara, Gubernur Yulius datang didampingi Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut Dr. Franky Manumpil serta Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Jani Niclas Lukas.

“Ini bukan sekadar pengakuan internasional. Ini amanah besar,” ujar Gubernur Yulius dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa Kolintang bukan hanya instrumen musik, melainkan identitas dan napas sejarah masyarakat Sulawesi Utara yang kini diakui oleh dunia. Pemerintah Provinsi, katanya, akan terus memperkuat perlindungan, pengembangan, hingga pewarisan tradisi Kolintang kepada generasi mendatang.

Pengakuan UNESCO disebutnya sebagai modal diplomasi budaya—suara Sulawesi Utara yang kini dapat menjangkau panggung global. Pemerintah daerah berharap sertifikat ini menjadi pintu memperluas ruang tampil Kolintang, meningkatkan pembelajaran dan inovasi, serta memperkokoh posisinya sebagai ikon budaya Indonesia.

Di akhir acara, ketika sertifikat telah berpindah tangan dan para tamu mulai berkeliling melihat pameran kecil mengenai warisan budaya, senyum para pegiat Kolintang terlihat tidak bisa disembunyikan. Hari itu, sejarah baru telah ditorehkan—dan bunyi bilah kayu dari tanah Minahasa kini resmi menggema di panggung dunia.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.