IKNews, TOUNA – Suasana teras Masjid Al-Muhajirin di lingkungan Polres Tojo Una-Una tampak berbeda Kamis pagi itu. Bukan karena ada kegiatan ibadah, melainkan karena berlangsungnya pertemuan tak biasa antara Kapolres Touna, AKBP Yanna Djayawidya, S.I.K., M.H., dengan para aktivis mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Untad Touna.
Tanpa podium dan mikrofon resmi, pembicaraan berlangsung santai tapi penuh makna. Kapolres Yanna menerima kedatangan Ketua PMII Erwin Abdillah dan kadernya, Abday Adaili, dalam suasana hangat. Dalam pertemuan yang jauh dari kesan formal itu, dibicarakan hal-hal besar: keamanan daerah, peran pemuda, dan masa depan generasi penerus.
“Mahasiswa itu agen perubahan,” kata AKBP Yanna, menegaskan komitmennya. Ia bahkan mengajak PMII menjadi ‘intelijen sosial’ yang mampu membaca dinamika masyarakat dan membantu menciptakan ketenangan.
Langkah ini dinilai sebagai pendekatan baru dalam menjaga Kamtibmas—menempatkan mahasiswa bukan hanya sebagai mitra dialog, tetapi juga bagian dari sistem kewaspadaan dini berbasis masyarakat.
Sementara itu, Ketua PMII, Erwin Abdillah, menyambut positif kolaborasi tersebut. “Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan penonton,” ujarnya.
Kapolres juga memberikan restu dan dukungan terhadap kegiatan MAPABA ke-XI yang akan digelar PMII, yang akan melahirkan 63 kader baru. Tak hanya dukungan moral, Polres juga membuka ruang kerjasama lebih luas ke depan.
Di tengah tren hubungan aparat dan mahasiswa yang kadang berseberangan, apa yang dilakukan Polres Touna ini menjadi contoh alternatif: kolaborasi, bukan konfrontasi. (Mg02/*)