IKNews, TOUNA – Di tengah pelantikan 21 pejabat struktural Pemkab Tojo Una-Una, Jumat (26/9/2025), perhatian publik justru sempat teralih pada pendekatan personal Bupati Ilham Lawidu kepada awak media. Momen sapaan hangat dengan menyapa satu per satu wartawan disertai senyum dan jabat tangan, memperlihatkan strategi komunikasi politik yang mulai menekankan pada personalisasi.
Kemunculan Bupati Ilham dengan jas kuning berlogo Partai Golkar—warna khas partai pengusungnya—di acara pemerintahan menimbulkan spekulasi tersendiri di kalangan pengamat politik lokal. Tak hanya sekadar simbol, pilihan busana ini dinilai sebagai bagian dari “pencitraan lembut” untuk memperkuat basis politik menjelang agenda politik 2027.
“Penampilan Bupati dengan atribut warna partai di acara pelantikan ASN adalah isyarat kuat. Ia tengah membangun komunikasi politik melalui simbol dan pendekatan personal,” kata Arya Widagdo, analis komunikasi politik dari Lembaga Indikator Daerah.
Di sisi lain, sejumlah wartawan mengapresiasi sikap ramah Ilham yang dinilai tidak biasa dibanding kepala daerah sebelumnya. “Biasanya kami cuma dicuekin atau dianggap pelengkap. Tapi kali ini disambut dengan sapaan hangat dan jabat tangan langsung,” ungkap Budi Dako, salah satu jurnalis lokal.
Namun, tidak semua pihak melihat pendekatan ini positif. Aktivis antikorupsi, Noval Patingallo, mengingatkan pentingnya menjaga netralitas ASN dari simbol partai politik. “Jangan sampai pendekatan personal dan simbolik ini menyamarkan agenda politik di balik kebijakan birokrasi,” ujarnya.
Kedekatan dengan media, jika dimanfaatkan secara sehat, bisa memperkuat kontrol publik terhadap pemerintahan. Tetapi jika diarahkan untuk membungkam kritik lewat keramahan semu, maka demokrasi lokal bisa terancam.
Momen ini sekaligus menjadi refleksi bahwa komunikasi politik di daerah mulai bertransformasi dari formalitas ke pendekatan personal.* (Mg-01)