IKNews, TOUNA – Suasana aksi unjuk rasa yang biasanya tegang berubah menjadi momen penuh kehangatan dan solidaritas. Di tengah hujan yang tak kunjung reda, ratusan mahasiswa PSDKU UNTAD Tojo Una-Una (Touna) tetap bertahan menyuarakan aspirasi mereka. Namun, alih-alih dihadang atau diabaikan, massa aksi justru disambut oleh jajaran pejabat daerah dengan makan bersama di depan Gedung DPRD Touna.
Pejabat yang hadir bukan hanya sekadar “mengamankan” aksi. Dari Bupati Ilham Lawidu, Kapolres AKBP Yanna Djayawidya, hingga Ketua DPRD Gusnar A. Suleman, mereka semua turun langsung dan duduk bersama massa. Bahkan, momen ini menjadi simbol kebersamaan yang langka antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami hadir bukan untuk membungkam, tapi mendengar,” ujar Gusnar disambut tepuk tangan mahasiswa.
Bupati Ilham Lawidu pun mengenang masa lalunya yang penuh perjuangan sebagai tukang ojek dan buruh bangunan untuk memotivasi mahasiswa agar terus memperjuangkan cita-cita.
Aksi ini menjadi ruang dialog terbuka, bukan ajang konfrontasi. Dalam guyuran hujan, simbol kemanusiaan dan demokrasi justru tumbuh: pejabat dan rakyat berbagi nasi, mimpi, dan tekad.
Laporan :Budi Dako