Beranda Purwakarta Pembina PWRI Ingatkan Wartawan Harus Bekerja Secara Profesional

Pembina PWRI Ingatkan Wartawan Harus Bekerja Secara Profesional

125
0
Enjang Ihsan Nugraha.

IKNews, PURWAKARTA – Wartawan merupakan ujung tombak menangkal berita bohong (hoax) yang makin banyak beredar di media sosial dengan melaksanakan tugasnya dengan profesional sesuai kode etik jurnalistik.

“Hoax bukanlah produk jurnalistik namun seringkali dikaitkan dengan pemberitaan, karena itu wartawan harus bisa menangkalnya dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, tentu dengan menjalankan kode etik jurnalistik,”Kata Pembina PWRI Purwakarta Enjang Ihsan Nugraha.

Enjang Ihsan Nugraha selaku Pembina PWRI Purwakarta menjelaskan informasi yang benar juga harus mempertimbangkan manfaat bagi masyarakat, karena produk jurnalistik pada akhirnya harus bisa memberikan kebaikan kepada masyarakat yang membacanya.

PWRI Purwakarta  juga harus memberikan pemahaman pada masyarakat tentang produk jurnalistik yang bisa dipercaya dan berita bohong atau hoax yang tidak perlu dibaca, atau disebarkan di media sosial,”ucapnya Minggu (02/06/2024).

Senada juga diucapkan oleh Bendahara PWRI Purwakarta Hendi Suhendi menerangkan maraknya berita bohong adalah salah satu buah negatif dari perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang harus dihadapi dan ditanggulangi, baik oleh pengurus PWRI Purwakarta maupun pemerintah.

“Hoax bukan berita karena berkembang dan beredar di media sosial. Jangan sampai ada wartawan yang mengambil berita dari medsos yang ternyata hoax,” terangnya.

Selain itu, ia juga menanggapi adanya aparat pemerintah daerah di Purwakarta yang mencoba mengintervensi dan mengatur kebebasan wartawan dalam menjalankan profesinya.

Ia menerangkan hal itu tidak boleh terjadi karena meskipun wartawan dan pemerintah daerah merupakan mitra, tetapi tidak boleh melakukan intervensi.

Ditempat terpisah Juharya OKK PWRI Purwakarta, dalam kesempatan itu mengingatkan pentingnya PWRI Purwakarta mendorong wartawan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya melalui pelatihan dan pembinaan.

Ia menilai satu saja wartawan yang melakukan tindakan tidak benar, bisa mencoreng nama wartawan secara keseluruhan. (Maman)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini