IKNews, PURAWAKARTA – Proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Ciramahilir, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, menuai sorotan tajam terkait dugaan ketidaktransparanan dan kualitas pekerjaan. Masyarakat setempat mengklaim bahwa proyek tersebut diduga tidak jelas sumber anggarannya dan dianggap fiktif.
Menurut informasi yang diperoleh, pembangunan cor jalan usaha tani ini belum juga dilengkapi dengan papan informasi yang biasanya mencantumkan rincian proyek seperti anggaran dan waktu pelaksanaan. Hal ini menimbulkan kecurigaan di kalangan warga bahwa proyek tersebut mungkin tidak valid atau sengaja disembunyikan informasinya.
“Dari awal pekerjaan hingga saat ini, papan kegiatan belum dipasang. Banyak warga yang menduga ini adalah proyek fiktif atau ‘proyek haram’,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hasil pantauan media di lokasi menunjukkan bahwa pekerjaan proyek, yang sudah mencapai dua titik, tidak memiliki papan informasi.
Hal ini menambah kecurigaan bahwa proyek ini tidak dikelola secara transparan. Ada juga dugaan bahwa pekerjaan dikerjakan dengan terburu-buru, sehingga kualitasnya dianggap kurang memadai.
Kelompok tani atau kontraktor yang terlibat dalam proyek ini diduga sengaja tidak memasang plang merek kegiatan untuk menyembunyikan informasi anggaran dan jadwal pekerjaan dari masyarakat. Tujuan dari tindakan ini diduga untuk memaksimalkan keuntungan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan.
Herman, yang disebut-sebut sebagai pelaksana proyek, belum memberikan klarifikasi terkait isu ini. Pengawasan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta juga dipertanyakan terkait kurangnya kontrol terhadap proyek-proyek infrastruktur pertanian.
Dinas Pertanian diharapkan segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan yang dibiayai dengan anggaran negara atau daerah dilaksanakan secara transparan dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
(Maman)
