Ketua Umum Golkar Copot Yahya Zaini, Tunjuk Khairudin Gustam Pimpin Bengkulu

oleh -50 Dilihat
Gambar: Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia (kanan), menyerahkan Surat Keputusan pengangkatan kepada Khairudin Gustam (kiri) sebagai Plt. Ketua DPD Golkar Bengkulu, dalam pertemuan internal partai di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025. (Foto: Nurul).

IKNews, BENGKULU – Peta politik internal Partai Golkar kembali berguncang. Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengambil langkah tegas dengan mencopot M. Yahya Zaini dari posisi Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu.

Pergantian ini bukan sekadar rotasi biasa, melainkan strategi politik penting menjelang konsolidasi nasional partai berlambang pohon beringin itu. Lewat Surat Keputusan resmi yang ditandatangani langsung oleh Bahlil, Khairudin Gustam, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Bidang Pertahanan DPP Partai Golkar, ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD Golkar Bengkulu yang baru.

Khairudin kini mengemban tugas berat: menyiapkan Musyawarah Daerah (Musda) sebagai forum untuk menentukan arah baru kepemimpinan Golkar Bengkulu. Keputusan tersebut sekaligus mencabut dua Surat Keputusan sebelumnya yang mengatur struktur organisasi partai di tingkat provinsi.

“Benar, ada pergantian. Pak Yahya mendapat penugasan strategis di DPP, dan untuk menjaga kesinambungan di daerah, maka Pak Khairudin dipercaya sebagai Plt.,” ungkap Emil Reza Satyagraha, Sekretaris Badan Saksi Nasional DPD Golkar Bengkulu, saat diwawancarai di kediamannya di Bengkulu, Rabu (20 Agustus 2025).

Sumber internal menyebutkan, pencopotan Yahya Zaini merupakan bagian dari reposisi besar-besaran yang tengah disusun oleh Bahlil untuk memperkuat struktur Golkar menghadapi Pemilu 2029. Meski belum diumumkan secara terbuka, penugasan baru Yahya di DPP dikabarkan berkaitan erat dengan agenda konsolidasi nasional dan penguatan mesin partai di kawasan strategis.

Langkah Bahlil ini mempertegas gaya kepemimpinan barunya yang dinamis dan penuh kejutan. Pergantian pucuk pimpinan di daerah menjadi sinyal bahwa DPP tak akan ragu bertindak jika konsolidasi daerah dinilai stagnan atau tak sesuai arah nasional.*

Peliput: Nurul

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.