Persma 1960 All Star Tampil Gagah Meski Takluk Tipis dari Persija Glory

oleh -52 Dilihat
Gambar: Para legenda Persma 1960 All Star dan Persija Glory berjabat tangan usai laga persahabatan di Lapangan KONI Sario, Manado, Rabu (12/11/2025). Pertandingan berakhir 3–4 untuk Persija Glory, namun suasana penuh sportivitas dan nostalgia menjadi sorotan utama (Foto: Syil/ikn).

IKNews, MANADO — Sore di Lapangan KONI Sario Manado terasa berbeda. Gemuruh ribuan penonton yang memadati tribun seakan membawa kembali memori kejayaan sepak bola era 80-an dan 90-an. Di lapangan, dua tim penuh legenda bertarung dalam laga persahabatan penuh nostalgia: Persma 1960 All Star menghadapi Persija Glory.

Meski harus mengakui keunggulan tipis 3–4 dari tim tamu, permainan Persma tetap memukau. Mereka menunjukkan bahwa semangat juang dan teknik olah bola klasik tak pernah pudar dimakan waktu.

Persija Glory sempat unggul cepat lewat dua gol Perry Sandria di sepuluh menit pertama, hasil kerja sama apik dengan Firman Utina yang kembali tampil di kampung halamannya. Namun, Persma tak tinggal diam. Dukungan publik Manado menjadi energi tambahan bagi Frangky Rais (no. 45) yang memperkecil ketertinggalan lewat aksi solo run memukau di akhir babak pertama.

Memasuki babak kedua, tensi pertandingan meningkat. Persija menambah keunggulan melalui sepakan keras Budiman Yunus dan penalti Perry Sandria yang memastikan hattrick. Tapi, mental juara Persma kembali berbicara. Arifin Adrian (no. 9) memanfaatkan bola muntah untuk mencetak gol kedua, disusul Herry Rosit (no. 27) yang menyambar bola liar di depan gawang dan mengubah skor jadi 3–4.

Sorak sorai penonton makin menggema saat Persma terus menekan di menit-menit akhir. Beberapa peluang emas nyaris membuat laga berakhir imbang, namun dewi fortuna belum berpihak pada tim tuan rumah. Peluit panjang dibunyikan, dan tepuk tangan penonton mengiringi kedua tim — bukan untuk hasil, tapi untuk semangat dan persahabatan yang terpancar di lapangan.

Bagi Persma 1960 All Star, laga ini bukan soal skor, melainkan simbol kebanggaan dan semangat kebersamaan. “Kami mungkin tak muda lagi, tapi rasa cinta pada sepak bola Manado tak pernah luntur,” ujar salah satu pemain Persma usai pertandingan dengan senyum lebar.* (Mg01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.