IKNews, PEKALONGAN – Sejak Sabtu pagi (29/4/2023) hampir 100 balon udara ditambatkan di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan. Acara yang bertajuk Pekalongan Festival Balon 2023 ini disaksikan langsung ribuan warga dari tribun stadion. Animo peserta tak kalah dengan masyarakat, dengan penuh suka cita setiap tim menerbangkan balon kebanggaan mereka.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, festival balon sudah tiga tahun ini absen karena pandemi, hari ini antusias peserta dan penonton luar biasa, ada 92 balon udara yang ditambatkan.
“Tujuan kegiatan ini yakni untuk meminimalkan balon liar yang diterbangkan masyarakat Kota Pekalongan. Masih banyak yang lepas dari pantauan pemkot dan beberapa berhasil disita oleh Satpol P3KP, Babinsa, dan pemuda Kota Pekalongan,” terang Wali Kota Aaf.
Menurut Aaf kegiatan ini akan mewadahi masyarakat untuk berkreasi, pemerintah tak menghilangkan budaya untuk menerbangkan balon tetapi balon harus ditambatkan karena jika dilepas akan mengganggu jalur penerbangan.
“Adanya balon liar ini membuat situasi dan kondisi yang membahayakan di udara. Kami ingin kegiatan ini bisa memfasilitasi masyarakat, dengan persiapan yang lebih matang harapannya dapat menarik masyarakat untuk mengikuti festival daripada menerbangkan balon liar,” jelas Aaf.
Disampaikan Aaf, tahun 2019 festival balon disupport penuh oleh Airnav Indonesia, tahun ini disupport Airnav namun pelaksanaan dari pemkot. Memang ada plus dan minusnya tapi penataan penonton bisa di tribun kapasitasnya bisa sampai 12 ribu orang.
“Antusias penonton festival balon seperti menyaksikan pertandingan Persib, luar biasa. Kekompakan tim juga luar biasa, kostum mereka juga bervariatif. Semoga tahun depan bisa melakukan persiapan lebih matang, dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan hadiah yang lebih banyak,” tandas Aaf.
Menyita Banyak Balon Liar
Pemkot Pekalongan melalui Satpol P3KP, Babinsa/Bhabinkamtibmas, dan sebagainya berhasil menyita puluhan balon. Tahun 2019 tak sebanyak tahun ini, ini ada 70 balon yang disita.
“Masyarakat perlu kita edukasi dan kita lakukan evaluasi agar tahun depan masyarakat tak menerbangkan balon secara liar lagi tapi bisa mengikuti festival ini. Memang kita tak bisa menghilangkan 100 persen, kami berupaya meminimalkan penerbangan balon secara liar tentunya membutuhkan informasi dari para RT, RW, dan para warga,” tambah Aaf.
Dewas Airnav Indonesia, Tri Wahyuni berharap festival balon jadi tempat sosialisasi sekaligus pariwisata. Sosialisasi yang dimaksud yakni tetap menjaga tradisi penerbangan balon tanpa membahayakan penerbangan udara.
“Seperti yang disampaikan Wali Kota, kita tak bisa menghilangkan tradisi ini namun harapannya sesuai dengan undang-undang udara agar tak membahayakan keselamatan udara,” tutur Wahyuni.
Sementara itu, GM Airnav Indonesia Cabang Semarang, Mi’wan Muhammad Bunay menyebutkan dalam sehari berdasarkan pantauan bisa sampai 20 balon yang mengganggu, beberapa hari sebelumnya ada yang mengganggu rute penerbangan luar negeri sehingga rute dialihkan.
“Hari ini di Semarang untuk rute juga dialihkan atau jalur udara bergeser. Jika balon liar masih mengganggu juga dikhawatirkan menjadi catatan dan merusak citra bahwa penerbangan di Indonesia tidak aman. Semoga hari ini aman-aman dan tidak ada catatan,” beber Mi’wan.
Dikatakan Mi’wan, pantauan dari aparat TNI/Polri, Airnav dan Urban 3 melakukan patroli hari ini, di luar regulasi ada 70 balon di luar festival. Harapannya Pemkot Pekalongan melakukan penindakan ke oknum yang menerbangkan balon liar, jadi tak sekadar disitu balonnya.
“Di Ponorogo sudah ada penindakan dan penegakan tegas terhadap pelaku yang menerbangkan balon liar sehingga masyarakat tertib, begitu pula di Wonosobo sangat tertib karena pelakunya sudah diproses hukum,” pungkas Wahyuni.*
Reporter : Agung