IKNews, TAPTENG – Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, nasib Ibu Renita akrab disapa Mama Priska yang tinggal di Gubuk Reyot di lingkungan IV (Empat) Sidomulyo Kelurahan Lumut Kecamatan Lumut Kabupaten Tapanuli Tengah (26/04/2023).
Gubuk reyot berlantai tanah berdinding sebagian seng bekas sebagai hunian Ibu Renita bersama tujuh anaknya.
Jauh dari perhatian pemerintah setempat, bahkan tidak tersentuh bantuan dalam bentuk apapun karna terkendala Adminduk (Administrasi Kependudukan).
“Ia pernah dulu diusulkan untuk mendapat bantuan tapi terkendala karna tidak lengkapnya Kartu Kependudukan,” Kata ibu beranak tujuh tersebut dengan nada sedih.
“Gimana mau ngurus surat kelengkapan Kartu Keluarga yang konon katanya butuh biaya, syukur-syukur kami bisa makan tiga kali sehari, inipun beras tinggal satu takar untuk stok makanan kami,” keluhnya sembari menunjuk tempat beras kepada IKNnews.
Gubuk reyot tanpa aliran listrik tersebut terkesan jauh dari kata layak sebagai hunian namun hal tersebut tetap disyukuri ibu beranak tujuh tersebut sebab masih ada warga yang mau meminjamkan kepada mereka untuk dihuni.
“Saya bersyukur masih ada warga di sini mau memberi kami tempat kalau gak kamipun tak tau ntah tinggal dimana selama kurang lebih lima tahun,” kata mama Priska.
Tak sampai di situ, Ia mengeluhkan biaya perpisahan anaknya yang hendak lulus sekolah SMP (Sekolah Menengah Pertama).
“Sayapun kebingungan kedua anak Saya yang hendak lulus SMP membutuhkan biaya perpisahan senilai Rp.300.000.- Ntah dari mana ini sudah mulai musim hujan tak dapat nyadap karet milik warga, satu-satunya pekerjaan Saya untuk memenuhi kebutuhan kami,” ujarnya.
Ibu Renita pun berharap ada uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan untuk meringankan beban mereka.
“Ya pak semoga ada perhatian pemerintah terhadap nasib kami,” tuturnya.*
Reporter : Rahmat Suci