IKNews, LUWUK — Kawasan Pelabuhan Luwuk dinilai menjadi salah satu titik rawan bagi aktivitas ilegal, terutama di tengah meningkatnya arus keluar-masuk barang dan penumpang. Dalam konteks itulah, kolaborasi antara jurnalis dan aparat keamanan menjadi sorotan saat Ketua Umum DPP Pro Jurnalismedia Siber (PJS), Mahmud Marhaba, bertemu dengan Kepala KPPP Pelabuhan Luwuk, Ipda James N. Runtu.
Pertemuan yang berlangsung di kantor KPPP Pelabuhan Luwuk, Jumat (3/10), bukan sekadar silaturahmi biasa. Di balik suasana hangat, kedua pihak membahas perlunya sinergi nyata dalam pengawasan pelabuhan, terutama berkaitan dengan keterbukaan informasi dan kontrol sosial oleh media.
“Media adalah mitra strategis kami. Dalam pengamanan pelabuhan, informasi dari lapangan, termasuk dari jurnalis, sangat membantu,” kata Ipda James kepada wartawan usai pertemuan.
Pihak kepolisian mengakui, sejumlah kasus penyelundupan di masa lalu berhasil diungkap berkat pelaporan investigatif media. Karena itu, James menilai, kehadiran Mahmud Marhaba memperkuat komitmen PJS untuk ikut menjaga keamanan maritim di daerah ini.
Sementara itu, Mahmud menyatakan, organisasi yang dipimpinnya siap mendorong jurnalis lokal agar lebih aktif dan profesional dalam meliput isu-isu pelabuhan.
“Pelabuhan adalah titik vital. Di sinilah kadang informasi sensitif bisa disembunyikan atau dibocorkan. Pers harus hadir bukan hanya untuk melaporkan, tetapi juga menjadi pengawas independen,” tegas Mahmud.
Ia juga mengajak seluruh insan pers di Luwuk untuk tidak ragu berkoordinasi dengan aparat, terutama dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan publik dan keamanan daerah.* (Mg-02)
