IKNews, KENDAL – Inilah tanggapan selengkapnya dari para sekdes yang tergabung di dalam Persada yang dikirimkan awak media ini, Minggu (01/10/23).
Menanggapi alasan mundurnya ketua Forsekdesi terpilih Rifky Rosadi mendapatkan tanggapan keras dari Kelompok Persada (Persatuan Sekertaris Desa), pihaknya tidak terima kalau Persada menjadi kambing hitam.
Padahal sudah dijelaskan bahwa Persada bukan merupakan wadah baru bagi sekdes, tetapi hanya sebuah grup WA, tempat mereka menyalurkan guyonannya.
“Persada itu hanya grup WA, tempat dimana rekan-rekan pada guyon maton, bukan sebuah organisasi,” terang Budi Ristanto mantan Ketua Forsekdesi sebelumnya.
“Kalau tidak percaya silakan cek legal Formalnya, ada nggak kepengurusannya di situ,” tambah Budi.
Namun penjelasan dari Budi Ristanto tersebut tetep menimbulkan kecurigaan, mereka beranggapan bahwa Persada itu adalah organisasi tandingan, karena munculnya usai adanya Musda.
Forsekdesi kan organisasi kuat, SDM personelnya juga bagus, jika ketua Forsekdesi terpilih mundur, Insya Allah akan ada yang bersedia menjadi penggantinya (terutama para pendukungnya).
Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Persada. Tidak boleh Playing Victim seakan-akan yang menyebabkan mundurnya Ketua Forsekdesi terpilih karena Persada.
“Saya dalam beberapa bulan terakhir dipertontonkan “tidak berakhlak”-nya para calon pengurus Forsekdesi terutama di grup WA, (ngomong sak kenyoh-kenyohe, serasa organisasi milik mereka). Jadi, kalau Saya lebih merasa nyaman dengan Persada, boleh dong? Saya pribadi berpendapat, silakan masing-masing berjalan (Forsekdesi dan Persada), untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiq al Khairat), toh nanti yang merasakan manfaatnya adalah para anggota (Sekdes). Tidak harus satu organisasi, bahasa Saya, nek wis kadung ora cocok, ora iso dipekso,” tandasnya. “Bagi Saya tidak berorganisasi (Forsekdesi atau Persada) ora petheken, podo wae,” katanya.
Terus ada yang bertanya, bagaimana jika diadakan rekonsiliasi? Silakan dilaksanakan rekonsiliasi, tetapi Forsekdesi yang bergabung ke Persada bukan Persada yang menyatu kembali ke Forsekdesi, kubur dalam-dalam traumatik di Forsekdesi dalam rumah baru Persada.*
Reporter : Isti