Beranda Nasional Guru Komite SMPN 14 Satarmese Peserta Seleksi P3K Mengaku Kecewa, Ini Penyebabnya

Guru Komite SMPN 14 Satarmese Peserta Seleksi P3K Mengaku Kecewa, Ini Penyebabnya

537
0
Puluhan Guru Komite yang mengikuti seleksi tes PPPK merasa kecewa dengan hasil Observasi yang diberikan penilaian lansung dari Kepala Sekolah, Yohanes Krisostomus dan Guru Senior di sekolah yang mereka mengajar.

IKNews, MANGGARAI BARAT – Puluhan Guru Komite yang mengikuti seleksi tes PPPK merasa kecewa dengan hasil Observasi yang diberikan penilaian lansung dari Kepala Sekolah, Yohanes Krisostomus dan Guru Senior di sekolah yang mereka mengajar. Hal ini terjadi ketika di salah satu sekolah Smpn 14, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur NTT.

Saat media ini menghubungi salah satu Guru di Smpn 14 Satar Mese, via WhatsAps, dia menuturkan, awalnya kepala sekolah mendapat informasi bahwa, ada 11 orang guru di SMPN 14 yang keluar nama di aplikasi untuk melakukan Observasi pengangkatan PPPK.

“Atas dasar itu beliau panggil kami untuk menyampaikan bahwa kami yang 11 orang pasti lulus. Kedua, pada saat sosialisasi pengisihan Observasi di dinas ada tambahan 5 orang guru lagi, hingga menjadi 16 orang. Setelah itu beliau memberikan stigmen bahwa, dari ke 16 orang guru di Smpn 14 pasti lulus., Dan nyatanya pada saat pengumuman hasil kelulusan ternyata 16 orang guru mendapatkan notifikasi di akun masing masing bahwa, tidak lulus dalam seleksi kompetensi PPPK 2022,” ujarnya.

“Saya pikir hanya saya saja yang tidak lulus, ternyata sama juga hasilnya dengan teman-teman lain yang 15 orang ini.

Kami sangat kecewa, disaat kami tanya sama Kepala Sekolah, terkait dengan hasil yang kami terima, baru pertanggung jawaban dari kepala sekolah tidak jelas lagi. Sehinga, disitu kami menilai ada kejanggalan dari hasil Observasi Kepala Sekolah,'” lanjutnya.

Langkah Lebih lanjut kata dia, pihak mereka akan mengaduh ke Dinas PPO, dan bertemu lansung dengan Kadis Fransiskus Gero, Pa, kami merasa ada kejanggalan dari hasil penilaian dari Kepala Sekolah, apakah yang salah ini waktu observasi dari kepala sekolah, ataukah ini realita dari BKN sudah.

Fransiskus merasa heran lagi dengan penilaian Kepala Sekolah Yohanes. “Setelah kami cek hasil dari sekolah-sekolah lain, mereka diatas rata-rata. Sehingga kami menilai kemungkinan penilaian dari setiap Instrumen yang diberikan Kepsek, dibawah rata-rata, yang membuat kami tidak Lulus di hasil Observasinya. Jadi kami sekarang ini tidak nyaman dengan hasil ini. Dan kami lansung omong didepan Kepala Dinas PPO, Fransiskus Gero, kami tidak membutuhkan kepala sekola itu lagi,” jelasnya.

“Untuk saat ini kami mengikuti instruksi untuk melakukan sanggahan sesua dengan arahan dari BKN adik,” katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi sama media ini, Kepsek SMPN 14 Satar Mese, memberikan tanggapan. “Pertama, saya tidak tau sebelumnya ada 16 orang guru pada aplikas, ketika buka aplikasi disaat sosialisasi, yang muncul bukan 16, lalu saya sampaikan bahwa guru di Smpn 14 jumlahnya lebih dari itu. Mana yang lainya . Untuk Observasi degan nomor sandi (I) yang muncul bukan 16. Lalu pada saat itu servernya bermasala terus dikirim sandi kedua (2),” jelas Kepsek.

Dari berkas dan persyaratan pendukung lainya yang sudah diupload oleh masing-masing guru, mereka berhasil.

Pada saat mengisi Observasi di dinas secara serentak, waktu itu terjadi kesulitan mau masuk ke laman web sampai jam 03 sore, dan ternyata benar, lalu keesokan harinya baru bisa masuk dan melakukan Observas. Namun sebelum itu saya meragukan terkait  2x bermasalah / gagal masuk ke server ada apa degan ini?

“Waktu pengisian Observasi, saya merasa tidak ada masalah pada proses inputnya lalu memberikan tanggapan apa adanya dan model Observasinya tidak dalam bentuk pertanyaan YA atau TIDAK, atau pemberian nilai dengan angka nominal 1-100 tetapi, seperti pernyataan yang memang mendukung untuk menjadikan 16 guru tersebut menjadi tenaga PPPK di sekolah, mengingat sebagian besar guru sudah lama mengabdi,” ujarnta.

“Pada saat mengecek kelulusan muncul angka, saya tidak tau, itu angka dari mana, yang menyatakan semua 16 orang guru tersebut tidak lulus. Saya sangat kecewa,” tutupnya.

Reporter : Sans Petra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini