IKNews, MANADO — Pemerintah Kota Manado memproyeksikan pertumbuhan ekonomi daerah yang tetap positif di tengah potensi pengetatan fiskal nasional pada tahun 2026. Hal ini disampaikan Wali Kota Manado, Andrei Angouw, dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Manado yang digelar di ruang sidang utama, Senin (27/11/2025).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Manado Dra. Aaltje Dondokambey, M.Kes., Apt. itu membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Manado 2026 — dokumen strategis yang menjadi dasar penyusunan RAPBD tahun mendatang.
Dalam pemaparannya, Wali Kota Andrei menjelaskan sejumlah indikator makroekonomi yang menjadi acuan arah kebijakan fiskal daerah.
“Kita memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dengan PDB daerah berkisar antara Rp138 hingga Rp165 miliar dan inflasi yang diharapkan tetap stabil di angka 2,9 persen,” ujar Andrei.
Ia juga menyoroti tantangan fiskal yang akan dihadapi daerah akibat adanya pemotongan transfer dana pusat pada 2026. Menurutnya, kondisi tersebut perlu diantisipasi melalui efisiensi anggaran dan peningkatan pendapatan asli daerah.
Dari sisi pendapatan, Pemkot Manado menargetkan penerimaan mencapai lebih dari Rp900 miliar, sementara belanja daerah diproyeksikan sekitar Rp1 triliun. Fokus alokasi belanja diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan penguatan ekonomi lokal.
Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang, Wakil Ketua DPRD Maykel Damapolii, SE, serta seluruh anggota dewan dan pejabat perangkat daerah turut hadir dalam rapat tersebut. Setelah paripurna, pembahasan teknis KUA-PPAS akan dilanjutkan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).* (Mg01)
