IKNews, MANADO – Di tengah kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun ke-61 Provinsi Sulawesi Utara, muncul pesan mendalam tentang pentingnya menjaga identitas dan toleransi masyarakat. Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard Sualang, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menggarisbawahi pentingnya momen ini sebagai refleksi jati diri masyarakat Sulut, bukan hanya sekadar upacara seremonial.
Peringatan yang digelar di Lapangan Sparta Tikala itu menjadi ajang pengingat akan nilai-nilai budaya lokal yang kian tergerus oleh derasnya arus modernisasi. Dalam sambutan yang dibacakan, Gubernur Sulawesi Utara menekankan bahwa warisan nilai persatuan dan kebersamaan harus dijaga sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan zaman.
“Dari Miangas hingga Pinogaluman, kita adalah satu. Peringatan ini adalah seruan untuk meneguhkan kembali semangat kita sebagai masyarakat Sulawesi Utara yang inklusif dan toleran,” tegas Sualang.
Sejumlah kota di Sulut, termasuk Manado, kembali menempati peringkat tinggi dalam indeks toleransi nasional. Namun, para pemimpin daerah mengingatkan agar pencapaian ini tidak membuat masyarakat terlena, melainkan menjadi motivasi untuk memperkuat dialog antaragama, inklusivitas sosial, dan solidaritas lintas budaya.
Dalam konteks nasional, Sulawesi Utara terus menjadi contoh dalam merawat harmoni sosial di tengah keberagaman. Keberhasilan ini disebut tidak terlepas dari nilai lokal mapalus, budaya gotong royong yang menjadi fondasi interaksi sosial masyarakat.* (Mg-02)
