GALA KARYA TERCORENG : Panitia Diduga Terima Suap, Tim Pemkot Manado Dirugikan

oleh -172 Dilihat
Laga seru antara Tim Pemkot Manado dan Pemkab Sitaro dalam ajang Gala Karya Piala Gubernur 2025 yang berlangsung di Stadion Klabat, Rabu, 27 Agustus 2025. Pertandingan ini belakangan menuai kontroversi usai hasil akhir dianulir panitia. Foto : Fikri

IKNews, MANADO – Semangat sportivitas yang seharusnya menjadi ruh dalam ajang Liga Sepak Bola Karyawan (Gala Karya) Piala Gubernur 2025, mendadak tercoreng. Pertandingan panas antara Pemkot Manado vs Pemkab Sitaro yang semula dimenangkan oleh Pemkot Manado dengan skor 3-1, tiba-tiba dianulir oleh panitia atas dasar protes administratif. Lebih jauh lagi, muncul dugaan serius: panitia menerima uang protes sebesar Rp2,5 juta demi menjatuhkan keputusan tersebut.

Insiden ini mencuat ke publik setelah Tim Pemkot Manado menyatakan keberatan secara terbuka. Mereka menilai keputusan panitia tidak profesional, tidak transparan, dan sarat kepentingan.

“Kalau memang ada masalah administrasi, kenapa tidak dari awal dilakukan verifikasi berkas secara menyeluruh? Ini bukan soal foto atau nama yang kurang. Ini soal keadilan dalam kompetisi,” tegas salah satu pemain Pemkot Manado.

Kronologi yang terjadi sungguh membingungkan. Pemkot Manado, yang sudah memastikan tempat di semifinal melawan BSG usai menang meyakinkan atas Pemkab Sitaro, justru dinyatakan gugur karena dugaan kelengkapan berkas yang dipersoalkan usai pertandingan.

Yang lebih mencurigakan, menurut pengakuan pemain, hampir semua tim memiliki kekurangan berkas, namun hanya tim mereka yang didiskualifikasi.

Sampai berita ini diturunkan, Ketua Panitia Gala Karya, Feliks Lasut, belum memberikan jawaban atas konfirmasi yang dilayangkan lewat WhatsApp.

Dispora Sulut Minta Semua Pihak Menahan Diri

Di tengah situasi memanas, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Utara, Jemmy Ringkuangan, AP, M.Si, memberikan pernyataan menyejukkan. Ia menekankan bahwa setiap bentuk protes dan keberatan peserta akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Kompetisi ini harus menjadi wadah silaturahmi dan sportivitas. Kami menjunjung tinggi fair play. Semua keputusan akan diambil secara adil, objektif, dan transparan,” ujar JR, sapaan akrabnya.

Kadispora juga menegaskan bahwa Gala Karya adalah bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga semangat kebersamaan harus dijaga. “Lebih dari soal menang atau kalah, olahraga adalah perekat persatuan dan alat untuk melangkah maju bersama,” tambahnya.

Peliput: Fikri

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.