IKNews, MANADO – Di tengah meningkatnya kekhawatiran atas maraknya aksi tawuran antar kampung di Kota Manado, sebuah pendekatan alternatif mulai diuji coba. Pemerintah Kota Manado, melalui dukungan kepada ASTA Sulut Open Tournament 2025, menunjukkan strategi baru dalam meredam konflik remaja dengan pendekatan berbasis kegiatan positif.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Manado, Bonix Saweho, yang hadir mewakili pemerintah kota dalam pembukaan turnamen tersebut, menyebut bahwa kegiatan semacam ini sangat relevan dengan kebutuhan sosial saat ini.
“Kita butuh lebih banyak ajang seperti ini. Bukan hanya olahraga, tapi ini solusi preventif atas masalah sosial di kalangan remaja,” ujar Bonix dalam sambutannya di GOR KONI Sario, Jumat (19/9).
Turnamen bertema “Fight With Honor, Rise With Glory” tersebut menjadi titik awal dari sinergi antara komunitas bela diri dan pemerintah dalam membentuk ruang ekspresi positif bagi pemuda. Ketua Umum ASTA Indonesia, Ronny Abdul Rahman, turut hadir dan menyampaikan bahwa pendekatan budaya dan olahraga bisa menjadi “senjata sosial” melawan kekerasan jalanan.
Ketua ASTA Sulut, Fernando Daloma, juga menyebut akan melakukan pemetaan potensi di tiap kecamatan untuk mengajak lebih banyak remaja terlibat di kegiatan serupa. “Kalau kita tidak ambil peran sekarang, mereka akan diambil oleh kekerasan jalanan,” tegasnya.* (Mg-02)
