IKNews, BATAM — Peringatan Hari Santri Tahun 2025 di Kota Batam menghadirkan suasana religius sekaligus refleksi mendalam atas peran pesantren dan santri dalam perjalanan bangsa. Bertempat di Dataran Engku Putri, kegiatan ini dihadiri ribuan santri dari berbagai pesantren di Batam, serta para pemangku kebijakan dan tokoh agama.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, yang membacakan amanat Menteri Agama RI, menyampaikan duka cita atas tragedi musibah yang menimpa 67 santri di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap keselamatan santri di seluruh Indonesia.
Peringatan Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober ini berakar dari Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari pada 1945, sebuah fatwa yang menggerakkan rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kini, dalam kondisi Indonesia yang sudah merdeka, santri dituntut untuk menjadi pelaku perubahan yang menguasai ilmu agama dan teknologi modern.
Amsakar juga menyoroti peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan umat yang telah melahirkan berbagai tokoh nasional dan internasional. Ia mengajak santri untuk menjaga tradisi pesantren sekaligus merangkul inovasi, serta membawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin ke kancah global.
Program kesehatan dan gizi gratis bagi santri yang diluncurkan pemerintah mendapat apresiasi khusus, menandai langkah nyata negara hadir dalam mendukung kesejahteraan para santri.
Peringatan Hari Santri kali ini menjadi momen refleksi sekaligus dorongan agar para santri terus menuntut ilmu dan menjaga akhlak, sebagai bekal membangun masa depan bangsa.* (Mg01)
