IKNews, BATAM – Kota Batam kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi unggulan untuk industri pertemuan dan pameran internasional. Kamis malam (2/10/2025), sebanyak 24 delegasi dari Majlis Perbandaran Hang Tuah Jaya (MPHTJ), Melaka, Malaysia, melakukan kunjungan kerja ke Batam. Kegiatan yang berlangsung di Swiss-Belhotel Harbour Bay ini menjadi bagian dari penguatan kerja sama antara dua wilayah serumpun di kawasan Asia Tenggara.
Delegasi dipimpin langsung oleh Yang Dipertua MPHTJ, Datuk Sapiah Binti Haron, dan disambut oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Dalam pertemuan tersebut, Amsakar menyoroti peran strategis Batam sebagai kota dengan potensi industri dan pariwisata yang terus berkembang, termasuk dalam sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
“Kehadiran delegasi Melaka menjadi bukti bahwa Batam mulai dilihat sebagai simpul penting dalam jaringan MICE regional. Ini tentu memperkuat posisi kami di mata dunia internasional,” kata Amsakar.
Pertemuan ini tak sekadar kunjungan seremonial. Diskusi antara dua pihak mencakup peluang kerja sama konkret di bidang pariwisata, pengelolaan kota, industri kreatif, dan pelayanan publik.
Batam saat ini memiliki 31 kawasan industri aktif, lebih dari 130 galangan kapal, serta tiga kawasan ekonomi khusus yang menopang sektor logistik dan ekspor. Perkembangan ini, menurut Amsakar, membuat Batam semakin relevan sebagai mitra dagang dan investasi di kawasan.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, kami terus menyederhanakan perizinan dan membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya, termasuk dengan pemerintah kota dari negara tetangga seperti Melaka,” tambahnya.
Datuk Sapiah menyambut baik potensi kerja sama tersebut dan secara terbuka mengundang Wali Kota Batam untuk melakukan kunjungan balasan ke Melaka. Menurutnya, kedua wilayah memiliki banyak kesamaan budaya dan tantangan tata kelola yang bisa dijadikan basis pertukaran pengetahuan dan pengalaman.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, sejumlah kepala dinas, serta perwakilan pelaku industri pariwisata dan perdagangan lokal.* (Mg-02)