Inovasi Berlomba di Batam: Ajang Penghargaan 2025 Tampilkan Ide-Ide Segar dari OPD hingga Sekolah

oleh -21 Dilihat
Gambar: Suasana Penganugerahan Batam Innovation Award 2025 di Kantor Wali Kota Batam, Selasa, 2 Desember 2025. — Foto: Dokumentasi BRIDA Batam.

IKNews, BATAM – Ruang utama Kantor Wali Kota Batam terasa lebih hidup dari biasanya pada Selasa (2/12/2025). Satu per satu tamu undangan berdatangan, sebagian membawa berkas, sebagian lagi terlihat menunggu dengan raut tegang. Di panggung depan, spanduk besar bertuliskan Batam Innovation Award 2025 menjadi pusat perhatian.

Ajang tahunan yang digelar Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Batam itu kembali menjadi barometer kreativitas perangkat daerah. Di tengah dinamika kota yang terus bergerak, pemerintah setempat tampak serius mendorong budaya inovasi agar tak hanya menjadi jargon.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam sambutannya menyampaikan bahwa inovasi bukan lagi opsi tambahan, melainkan kebutuhan. “Kita hidup pada masa yang menuntut terobosan. Tanpa itu, kita akan tertinggal,” ujarnya. Alih-alih berbicara formal, Amsakar lebih banyak menyinggung contoh perubahan besar di dunia—dari lahirnya perusahaan teknologi raksasa hingga transformasi birokrasi—semuanya, katanya, berawal dari keberanian mencoba hal baru.

Dari sisi penyelenggara, Kepala BRIDA Batam, Efrius, menjelaskan kompetisi tahun ini melalui empat tahap: pendaftaran, seleksi nominator, penjurian, hingga penyerahan penghargaan. Ia menyebut jumlah peserta meningkat dibanding tahun lalu, menunjukkan bahwa “semangat berinovasi mulai tumbuh di unit-unit kerja.”

Sejumlah kategori diperebutkan, mulai dari OPD, kelurahan, UPTD, sekolah, hingga inovasi digital dan non-digital.

Hasilnya, Bapenda Batam keluar sebagai OPD terinovatif, mengungguli RSUD Embung Fatimah, Bappeda, dan Sekretariat Daerah. Untuk kategori kelurahan, Rempang Cate meraih posisi pertama, sementara Tiban Baru dan Tanjung Buntung menyusul di belakangnya.

Di kategori UPTD, Puskesmas Baloi Permai kembali menunjukkan taring inovasinya dengan menjadi juara, mengalahkan Puskesmas Tiban Baru, Puskesmas Lubuk Baja, dan Instalasi Farmasi. Sementara pada kategori sekolah, SMPN 3 Batam tampil dominan sebagai peraih juara pertama.

Di ranah inovasi digital, aplikasi POSPBB 2.0 besutan Bapenda menjadi yang terbaik. Sementara AKSARA dari SMPN 3 Batam meraih puncak kategori inovasi non-digital.

Acara ditutup dengan pemberian apresiasi kepada para juri yang telah memverifikasi dan menilai puluhan ide yang diajukan. BRIDA juga berencana menerbitkan buku kumpulan inovasi daerah sebagai dokumentasi sekaligus panduan bagi instansi yang ingin mengembangkan pendekatan baru dalam pelayanan publik.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.