Wabup Labuhanbatu Ajak Warga Karo Perkuat Persatuan dan Peran Serta dalam Pembangunan Daerah

oleh -34 Dilihat
Gambar: Wabup Labuhanbatu, H. Jamri, ST, menyampaikan sambutan pada peringatan HUT ke-38 Persadaan Merga Silima, di Gedung Serbaguna, Rumah Dinas Bupati, Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Sabtu, 8 November 2025. (Foto: Heri).

IKNews, LABUHANBATU – Suasana hangat dan akrab mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-38 Persadaan Merga Silima di Gedung Serbaguna, kompleks Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu, Jalan WR. Supratman, Padang Matinggi, Sabtu (8/11) malam.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Labuhanbatu, H. Jamri, ST, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat, khususnya warga etnis Karo. Ia mengajak warga untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui kontribusi nyata, sekecil apapun, yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kontribusi kecil namun nyata jauh lebih berarti daripada sekadar wacana. Mari kita mulai dari hal-hal sederhana, seperti menghindari kecanduan gawai, menjauhi narkoba, serta menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan,” ujarnya di hadapan ratusan warga yang hadir.

Wabup Jamri juga menyatakan komitmen Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk mewujudkan visi pembangunan 2025–2029, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan sosial. Ia berharap warga Karo melalui Persadaan Merga Silima dapat menjaga budaya, memperkuat persaudaraan, dan mendukung program pembangunan daerah.

Ketua Persadaan Merga Silima Labuhanbatu, Mukhtar Pinem, menyebut peringatan HUT kali ini sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga Karo, baik yang tinggal di Labuhanbatu maupun perantauan. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung program pembangunan Bupati dan Wakil Bupati, taat membayar pajak, serta menjaga kondusivitas daerah dengan memberantas peredaran narkoba.

Merga Silima sendiri merupakan lima marga induk dalam Suku Karo, yakni Ginting, Karo-karo, Perangin-angin, Sembiring, dan Tarigan, yang menjadi identitas sosial dan dasar pengenalan dalam komunitas Karo.

Acara peringatan HUT ke-38 Persadaan Merga Silima ini ditutup dengan pertunjukan budaya “Gendang Mburo Ate Tedeh”, yang menampilkan kebersamaan dan kearifan lokal warga Karo.* (mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.