Ritonga Bikers Community Tak Sekadar Ngebut, Touring Bonapasogit V Jadi Ajang Pulang Kampung Penuh Makna

oleh -147 Dilihat
Gambar: Suasana pelepasan Touring Bonapasogit V oleh Bupati Labuhanbatu dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG., MKM di GOR Rantauprapat, Sabtu, 11 Oktober 2025. (Foto: Heri/IKN).

IKNews, LABUHANBATU – Di tengah deru mesin motor dan udara pegunungan yang sejuk, 80 pengendara dari berbagai daerah menempuh perjalanan panjang ke Desa Parsosoran, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. Namun, ini bukan sekadar touring biasa. Ini adalah perjalanan hati, pulang ke akar, mengenang asal-usul, dan mempererat ikatan darah dalam Touring Bonapasogit ke-V yang digelar Ritonga Bikers Community (RBC) pada 11–12 Oktober 2025.

Dipimpin oleh Tholib Ritonga sebagai Kapten Jalur, para biker dari marga Ritonga menempuh jarak ratusan kilometer untuk sebuah tujuan sederhana namun bermakna: menyapa tanah leluhur dan merayakan rasa syukur sebagai bagian dari generasi penerus yang tidak lupa asal-usul.

“Bukan cuma soal riding, tapi ini tentang keluarga. Banyak canda, tawa, dan cerita yang membuat perjalanan ini begitu hidup. Setiap tikungan terasa seperti nostalgia,” ujar Tholib, yang sejak awal merancang rute perjalanan dengan mengunjungi dua titik bersejarah bagi marga Ritonga: Tugu Siregar dan Tugu Ritonga.

Sebelum gas ditarik, rombongan dilepas langsung oleh Bupati Labuhanbatu, dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG., MKM, di GOR Rantauprapat, Sabtu pagi (11/10). Menariknya, Bupati Maya tak hanya hadir sebagai pejabat, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar Ritonga.

“Ini bukan sekadar touring. Ini adalah bentuk syukur generasi muda atas perjuangan para leluhur. Saya bangga bisa menjadi bagian dari komunitas ini,” ucap Maya dalam sambutannya.

Touring Bonapasogit kali ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Jadi ke-80 Kabupaten Labuhanbatu, menjadikannya momen reflektif sekaligus perayaan budaya dan kekeluargaan.

Hambali Ritonga, Ketua Umum RBC, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah daerah dan antusiasme peserta. Ia berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi tradisi tahunan, tapi juga simbol kekompakan dan kontribusi positif komunitas bagi daerah.

Selama dua hari, para biker tak hanya menguji adrenalin di jalanan, tapi juga melebur dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Perjalanan ini adalah pengingat bahwa di tengah dunia yang terus bergerak cepat, pulang ke akar adalah salah satu cara terbaik untuk tetap membumi.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.