Pemprov Sulut Tekankan Kolaborasi Nyata dalam Pengendalian Inflasi dan Proyek Strategis

oleh -55 Dilihat
Gambar: Bupati Minahasa Utara, Joune J.E. Ganda menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulut yang digelar di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Senin, 29 September 2025. Rakor membahas sejumlah isu krusial lintas daerah, mulai dari inflasi hingga percepatan proyek strategis. Foto: Humas Minut.

IKNews, SULUT – Tantangan pembangunan lintas daerah di Sulawesi Utara kembali mengemuka dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang digelar di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Senin (29/09). Dalam forum tersebut, isu-isu krusial seperti pengendalian inflasi, ketimpangan layanan publik, dan lambannya pelaksanaan proyek strategis menjadi perhatian utama.

Hadir dalam pertemuan ini seluruh kepala daerah se-Sulut, termasuk Bupati Minahasa Utara, Joune J.E. Ganda. Rakor dibuka langsung oleh Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, yang menegaskan perlunya “sinergi konkret, bukan hanya koordinasi simbolik”.

“Setiap daerah punya karakteristik dan tantangan masing-masing. Tapi jika tidak ada upaya menyamakan langkah, kita hanya akan menambah beban rakyat. Inflasi, misalnya, tidak bisa ditangani sendiri-sendiri,” ujar Yulius dalam pidatonya.

Gubernur juga menyoroti kurangnya akselerasi di sejumlah proyek infrastruktur yang seharusnya menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah. Ia meminta agar kepala daerah turun langsung memastikan implementasi program prioritas berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.

Dalam catatan yang dibahas, setidaknya ada empat proyek strategis lintas wilayah yang mengalami keterlambatan, mulai dari pembangunan jaringan air bersih, jalan penghubung desa, hingga revitalisasi kawasan pariwisata.

Wakil Gubernur Dr. J. Victor Mailangkay dan Ketua DPRD Sulut turut hadir dalam rakor ini, memperkuat komitmen dari sisi eksekutif dan legislatif untuk mengawal agenda pembangunan lintas daerah.

Bupati Joune Ganda, yang ditemui usai rakor, menyatakan kesiapan Minahasa Utara untuk terlibat aktif dalam konsolidasi antarwilayah. “Kami melihat ada peluang kolaborasi lebih luas, terutama dalam pengembangan pariwisata terpadu dan penguatan sektor UMKM lintas batas kabupaten,” ujarnya.

Meski rapat koordinasi seperti ini rutin digelar, namun tekanan publik dan kompleksitas masalah membuat forum kali ini terasa lebih urgen. Harapan besar mengarah pada tindak lanjut konkret, bukan sekadar komitmen di atas kertas.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.