IKNews, MINAHASA UTARA — Di sebuah rumah sederhana milik keluarga Wowing–Tumangkeng di Desa Kolongan Tatempangan, Kecamatan Kalawat, suasana tampak lebih hidup dari biasanya. Kamis (20/11/2025) pagi itu, belasan penyandang disabilitas duduk membentuk lingkaran, memperhatikan dengan saksama setiap instruksi dari pelatih yang—menariknya—juga merupakan penyandang disabilitas berprestasi.
Kegiatan ini digagas oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Minahasa Utara melalui Kepala Dinas Aknes Tumangkeng, sebagai upaya membuka ruang produktivitas dan peluang ekonomi bagi kelompok disabilitas. Fokus pelatihannya adalah kerajinan kayu kelapa dan produk turunannya, keterampilan yang dinilai potensial untuk menjadi sumber penghasilan jangka panjang.
Bupati Minahasa Utara, Joune James Esau Ganda, SE., MAP., MM., M.Si., hadir langsung dan membuka kegiatan tersebut. Kehadiran Bupati bukan hanya seremonial; dari pengamatan di lokasi, ia beberapa kali menyapa peserta satu per satu, menanyakan minat hingga tantangan yang mereka hadapi dalam berkarya.
Dalam arahannya, Joune Ganda menekankan bahwa pelatihan ini memiliki nilai yang berbeda.
“Saudara-saudara kita di sini punya kondisi fisik khusus, tetapi itu tidak mengurangi potensi mereka. Keterampilan yang diberikan hari ini bukan hanya untuk membuat produk, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” ungkapnya.
Ganda juga menegaskan bahwa pelibatan penyandang disabilitas sebagai pelatih adalah langkah strategis. Menurutnya, pendekatan inklusif seperti ini membuat peserta lebih percaya diri karena belajar dari orang yang memahami tantangan serupa.
“Ini bukan hanya pelatihan, tapi contoh nyata bahwa disabilitas bukan hambatan untuk berkarya,” tambahnya.
Dari pantauan IkNews Manado, para peserta tampak antusias mencoba memahat, menghaluskan, dan membentuk kayu kelapa menjadi produk bernilai jual. Beberapa peserta bahkan menunjukkan hasil awal berupa gantungan kunci dan miniatur alat rumah tangga.* (Mg01)






