IKNews, MINUT – Suasana berbeda tampak di Desa Waleo Dua, Kecamatan Kema, pada Rabu (27/8/2025). Di sebuah rumah sederhana yang kini difungsikan sebagai “dapur stunting”, aroma masakan bergizi tercium hangat. Pemerintah desa setempat tengah bergerak cepat menangani lima balita yang tercatat mengalami stunting.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah konkret melawan stunting—kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Melalui program pemberian makanan sehat, kelima anak yang masuk kategori stunting kini mendapat asupan yang lebih terkontrol dan penuh nutrisi.
Martin Sumampouw, Pejabat Hukum Tua Desa Waleo Dua, mengatakan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas yang tak bisa ditunda.
“Kami manfaatkan dana desa untuk membangun dapur stunting. Ini bentuk tanggung jawab kami agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan tidak tertinggal,” ujar Martin saat ditemui di lokasi kegiatan.
Kelima anak yang mendapat perhatian khusus ini antara lain:
1. Kentji Jakob (1 tahun 2 bulan) – Tinggi: 76,1 cm | Berat: 8,11 kg
2. Gabriella Manayang (1 tahun 1 bulan) – Tinggi: 71,4 cm | Berat: 7,11 kg
3. Kylian Kumayas (10 bulan) – Tinggi: 69,8 cm | Berat: 8,01 kg
4. Jelsiana Petahiang (9 bulan) – Tinggi: 68,2 cm | Berat: 6,80 kg
5. Queen Pelengkahu (1 tahun 9 bulan) – Tinggi: 78,3 cm | Berat: 9,38 kg
Program ini tak hanya menyasar pemberian makanan tambahan, tapi juga melibatkan edukasi kepada orang tua mengenai pola makan sehat, kebersihan, dan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin.
Sumampouw berharap, dengan konsistensi program dan dukungan masyarakat, angka stunting di desa bisa ditekan secara signifikan.*
Peliput: Denny
