IKNews, BLITAR – Suasana Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kamis (13/11/2025), terasa lebih ramai dari biasanya. Sejak pagi, warga, pelajar, dan perangkat desa berkumpul di halaman bangunan baru yang menjadi pusat perhatian hari itu: Satuan Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Jimbe. Dari tempat inilah, sebuah kolaborasi lintas sektor antara Polres Blitar dan Pemkab Blitar mulai menampakkan wujud nyatanya dalam memperkuat ketahanan gizi masyarakat.
Dari pantauan infokini.news di lokasi, kegiatan launching tak sekadar seremoni. Di antara jajaran pejabat yang hadir, tampak interaksi langsung antara petani lokal, pelaku UMKM, dan anggota Bhayangkari yang sejak awal terlibat dalam penyediaan bahan pangan. Para ibu rumah tangga mencicipi olahan makanan berbasis produk lokal — mulai dari nugget ikan tawar hingga puding telur kampung — yang rencananya akan menjadi menu rutin program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah.
Bupati Blitar Rijanto dalam sambutannya menyebut kehadiran SPPG ini sebagai tonggak penting.
“Langkah ini bukan sekadar membangun gedung, tapi membangun masa depan anak-anak kita,” ujarnya di hadapan warga.

Menurut Rijanto, SPPG Jimbe adalah bukti bahwa isu gizi tak lagi sebatas urusan dinas kesehatan atau sekolah, melainkan gerakan bersama yang melibatkan aparat penegak hukum, pelaku usaha, hingga masyarakat desa. Ia menekankan bahwa pemanfaatan hasil pertanian dan peternakan lokal harus menjadi prioritas agar manfaat ekonomi juga kembali ke warga.
“Blitar punya potensi besar. Kalau semua potensi ini kita gerakkan, kita bukan hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menghidupkan ekonomi lokal,” tambahnya.
Kapolres Blitar, yang turut meninjau fasilitas dapur dan ruang penyimpanan bahan pangan, menegaskan bahwa program ini menjadi bentuk nyata kepedulian Polri terhadap gizi masyarakat.
“Kami tidak hanya bicara keamanan dalam arti hukum, tapi juga keamanan sosial — termasuk ketersediaan pangan bergizi,” ungkapnya.
Bangunan SPPG Jimbe yang berdiri di atas lahan desa ini dilengkapi fasilitas dapur higienis, ruang pelatihan gizi, serta area distribusi makanan sehat untuk anak-anak sekolah di wilayah sekitar. Menurut panitia, sebagian bahan baku diambil dari petani dan peternak lokal yang tergabung dalam koperasi desa.
Tak hanya peluncuran fasilitas, kegiatan hari itu juga diwarnai dengan penyerahan santunan kepada anak yatim serta diskusi interaktif antara pelaku UMKM dan Bhayangkari tentang pengolahan bahan pangan bergizi.
Menutup acara, Bupati Rijanto berharap kolaborasi ini tidak berhenti di Jimbe.
“SPPG Jimbe adalah awal yang baik. Semoga sinergi seperti ini tumbuh di desa-desa lain,” katanya.
Dari wajah-wajah para ibu yang sibuk menyiapkan hidangan siang itu, tampak jelas: semangat gotong royong menjadi bahan utama yang tak kalah penting dari beras dan telur — bahan dasar ketahanan gizi di Blitar.* (Mg02)







