Wabup Katamso Dorong Ekosistem Kopi Lokal Lewat Talkshow Ekonomi Kreatif

oleh -80 Dilihat
Gambar: Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, menjadi narasumber dalam Talkshow Ekonomi Kreatif Beraroma Kopi di Kuala Tungkal, Kamis, 27 November 2025. (Foto: Jun/IKN).

IKNews, TANJABBAR — Aroma kopi menyeruak sejak pagi di salah satu aula pertemuan di Kuala Tungkal, Kamis (27/11/2025). Bukan tanpa alasan, forum diskusi bertajuk Talkshow Ekonomi Kreatif Beraroma Kopi yang digelar Pemkab Tanjung Jabung Barat bersama HIPMI benar-benar menghadirkan suasana berbeda: hangat, cair, tapi sarat gagasan untuk mengangkat industri kopi lokal.

Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, SA., S.E., M.E., tampil sebagai narasumber utama. Dengan gaya komunikatif, ia memaparkan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi pilar penting penggerak ekonomi, baik nasional maupun daerah. Ia menyinggung bahwa dari 17 subsektor ekonomi kreatif, UMKM adalah yang paling dekat dengan denyut kehidupan masyarakat dan paling cepat merespons perubahan pasar.

“Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional sekarang sekitar delapan persen. Sedangkan di Tanjung Jabung Barat, pertumbuhan ekonomi kita naik dari 4,54% tahun lalu menjadi 6,05% di Triwulan II 2025. Itu sinyal kuat bahwa konsumsi dan industri kreatif punya ruang besar berkembang,” jelas Katamso.

Ia menekankan bahwa sektor kopi seharusnya tidak dipandang sebagai komoditas semata. Sejak 2015, pemerintah daerah sudah mengantongi sertifikat HAKI untuk kopi Tanjab Barat, sebuah pijakan penting yang menurut Wabup seharusnya dimanfaatkan untuk memperkuat identitas kopi lokal di pasar lebih luas.

“Kita ingin kopi kita punya cerita, punya nilai, dan punya daya saing. Itu hanya bisa tercapai kalau kita membangun ekosistemnya dari hulu hingga hilir,” tegasnya.

Diskusi semakin hidup ketika dua narasumber lain turut menyampaikan pandangannya. Ketua Komisi II DPRD Tanjab Barat, Suprayogi Saiful, S.IP., M.H., menyoroti bahwa industri kopi sejatinya menyangkut banyak pihak—mulai dari petani, pengolah, UMKM, hingga sektor pemasaran.

“Kopi adalah ekosistem. Butuh regulasi dan kebijakan yang menopang seluruh rantainya. DPRD siap mendukung itu,” ujar Suprayogi.

Sementara itu, Abd. Mukti, pengusaha muda yang bergelut di industri kreatif, memberikan perspektif pelaku usaha: peluang kopi lokal sangat besar, sepanjang inovasi dan konsistensi terus dijaga.

Tak hanya talkshow, kegiatan ini dirangkaikan dengan Uji Sertifikasi Kompetensi Barista, yang membuat ruangan penuh dengan aroma kopi baru seduh. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi, termasuk saat Wabup berdialog langsung dengan barista muda mengenai kualitas biji kopi lokal.

Acara turut dihadiri Ketua Umum HIPMI Tanjab Barat, sejumlah pejabat OPD seperti Disnaker, Dispenda, Bappeda, dan Dinas Perizinan, hingga pelaku UMKM yang terlibat dalam industri kopi.

Menutup forum, Wabup menyampaikan harapan agar momentum ini tidak berhenti pada diskusi semata.

“Kalau kita bergerak bersama—pemerintah, HIPMI, pelaku usaha, hingga petani—kopi Tanjab Barat tidak hanya harum di daerah, tapi juga di tingkat nasional,” pungkasnya.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.