Sadis! Seorang Penggarap Siram Cuka ke Mata Aktivis Formapp di Asahan, Diduga Bermotif Lahan

oleh -51 Dilihat
Gambar: Robin Sirait setelah disiram cairan cuka oleh penggarap lahan, Jumat, 26 September 2025. Insiden ini terjadi di Dusun III Desa Tomuan Holbung, Kecamatan BP Mandoge, Kabupaten Asahan. Foto: Doni/ikn.

IKNews, SUMUT – Ketegangan soal lahan kembali memicu tindak kekerasan. Seorang anggota Forum Masyarakat Peduli Pembangunan (Formapp) menjadi korban penyiraman cairan cuka ke mata di Dusun III Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Jumat (26/9/2025).

Korban, Robin Sirait, harus menahan perih luar biasa setelah wajahnya disiram cairan mengandung asam asetat oleh seseorang yang diduga bernama MY Br S, penggarap lahan di lokasi tersebut. Kejadian ini terjadi saat keributan pecah di area garapan Formapp.

“Pelaku menyiramkan cairan cuka yang biasa dipakai untuk pengeras getah karet, langsung ke arah mata korban,” ujar Terima Sinaga, Ketua Formapp, Sabtu (27/9/2025).

Robin langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun karena kondisi matanya yang semakin mengkhawatirkan, korban kemudian dirujuk ke Kota Pematang Siantar untuk penanganan lebih lanjut.

Peristiwa ini membuat Formapp geram. Mereka menilai, serangan terhadap Robin bukan sekadar konflik personal, melainkan tindakan kekerasan serius yang bisa mengarah pada upaya pembunuhan.

“Cairan cuka itu sangat berbahaya. Kalau masuk ke mata, bisa menyebabkan kebutaan permanen. Ini bukan main-main. Kami minta polisi segera menangkap pelaku,” tegas Terima Sinaga.

Dari keterangan sementara, insiden terjadi saat sekelompok orang yang disebut bagian dari kelompok MY Br S mendatangi lokasi garapan. Ketegangan meningkat dan situasi dimanfaatkan oleh pelaku untuk menyerang Robin secara langsung.

Kapolsek BP Mandoge, Iptu Erliyanto, membenarkan bahwa kasus ini tengah ditangani oleh Unit Reskrim. “Laporan sudah masuk, dan proses penyelidikan sedang berjalan,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Briptu Ridho, penyidik kasus, mengatakan pihaknya telah memeriksa korban dan mencatat laporan dengan nomor LP/126/IX/2025/SEK.BP Mandoge. Selanjutnya, cairan yang digunakan akan diuji laboratorium untuk memastikan kandungan kimianya.

“Korban sudah diperiksa. Matanya memerah, dan kami sarankan untuk pemeriksaan lanjutan ke dokter spesialis mata,” ujar Ridho.

Insiden ini kembali menyoroti persoalan klasik di wilayah pedesaan: konflik lahan antara masyarakat dan kelompok yang mengklaim kepemilikan. Forum Masyarakat Peduli Pembangunan selama ini dikenal sebagai kelompok yang aktif mengadvokasi akses terhadap tanah garapan bagi warga kurang mampu.

Belum jelas apakah kejadian ini terkait dengan perebutan wilayah garapan atau motif lainnya. Namun, kekerasan semacam ini bisa memicu eskalasi konflik yang lebih besar jika tidak ditangani secara serius oleh aparat penegak hukum.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.